Jakarta (ANTARA) - Umat Islam di Saudi mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1443 sesuai ketetapan pemerintah setempat pada Sabtu (2/4), Masjid Nabawi di Madinah dipenuhi jamaah yang berbuka puasa dan shalat tarawih.

"Pelaksanaan shalat jamaah sudah kembali normal, shaf dirapatkan, daya tampung maksimal, tetapi tetap dengan imbauan memakai masker," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni'am Sholeh melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Minggu.

Asrorun yang saat ini berada di Madinah mengatakan, untuk berkunjung ke tempat mustajab seperti Raudhah yang dalam setiap kesempatan menjadi fokus jamaah sehingga membludak, diberlakukan model pendaftaran melalui aplikasi dan dilakukan antrean untuk ketertiban.

Berdasarkan pantauan Asrorun, para jamaah sangat tertib.

Baca juga: Di tengah wabah, Kedubes Saudi bagikan 4.000 paket sembako Ramadhan
Baca juga: Mulai 6-20 Ramadhan, Arab Saudi izinkan beberapa aktivitas ekonomi

Asrorun mengatakan, Saudi memulai puasa dengan Ketetapan Pemerintah melalui hasil rukyah. Metode dan praktek penetapannya sama dengan di Indonesia, hanya saja seluruh umat Islam mengikuti Keputusan Pemerintah.

Saat buka puasa pertama di Masjid Nabawi, jamaah melaksanakan buka puasa bersama yang disediakan oleh takmir masjid dan para muhsinin.

"Saya juga bergabung ikut buka bersama.Tanpa ngobrol. Imbauan boleh bukber tanpa ngobrol bisa dipraktikkan di Masjid Nabawi saat bukber," tambah dia.

Jamaah tarawih malam ini memenuhi masjid secara maksimal. Masjid Nabawi yang kapasitasnya mencapai satu juta jamaah, telah penuh. Saat daya tampung penuh, petugas dengan sigap mengarahkan ke lantai atap (rooftop) dan di halaman masjid.

Baca juga: 1,5 juta umat awali Ramadhan di masjid suci Makkah-Madinah
Baca juga: Arab Saudi bebaskan 1.000 lebih narapidana selama Ramadhan

Asrorun mengaku termasuk jamaah yang terhalang masuk dan akhirnya shalat tarawih di halaman, padahal hadir sebelum waktu Isya tiba. Tarawih dilaksanakan dengan 11 rakaat, dan saat witir membaca Qunut.

Saat adzan, shalat jamaah dan shalat tarawih dilaksanakan, digunakan pengeras suara luar dengan jangkauan yang sangat luas sehingga syiar sangat terasa.

Para pedagang dan pelaku usaha pun di sekitar Masjid Nabawi, saat tiba waktu shalat, menutup sementara tokonya dan menghentikan sementara aktifitas usahanya.

Selain itu selama Ramadhan di Madinah, tidak ada restoran yang buka dengan alasan ada orang yang tidak berpuasa.

"Saya menikmati Ramadan yang syahdu," katanya.

Baca juga: Masjid Sunda Kelapa buka kapasitas maksimal pada Tarawih pertama
Baca juga: Kapasitas Masjid Istiqlal dibatasi hingga 100 ribu orang

Baca juga: Jamaah Masjid Alkhairaat Palu Shalat Tarawih hingga di badan jalan