Jakarta (ANTARA) - Ladang gas serpih (shale) Fuling di Kota Chongqing, China barat daya, menghasilkan lebih dari 1,8 miliar meter kubik gas alam pada kuartal pertama (Q1) 2022, naik 1,67 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Sinopec, pengembang dan perusahaan migas terbesar di China.
Pada periode yang sama, perusahan itu menjual 1,74 miliar meter kubik gas yang dihasilkan dari ladang gas tersebut.
Delapan stasiun pengumpul gas dan 36 sumur baru dioperasikan pada Q1 2022, menghasilkan 33 juta meter kubik gas alam.
Sementara itu, Sinopec telah melakukan 83 operasi untuk mengoptimalkan sumur-sumur berefisiensi rendah, yang meningkatkan efisiensi produksi bulanan mereka dari 68,3 persen menjadi 79,5 persen, peningkatan kumulatif 19 juta meter kubik gas pada Q1 2022.
Kandungan gas serpih sebagian besar adalah metana. Ini dianggap sebagai jenis sumber energi bersih dan baru.
Lapangan gas Fuling, yang mulai dikembangkan secara komersial pada 2014, memproduksi lebih dari 20 juta meter kubik gas serpih setiap hari.
Ladang gas serpih utama China catatkan rekor produksi tertinggi pada Q1 2022
2 April 2022 18:12 WIB
Foto dari udara yang diabadikan pada 22 Februari 2020 ini menunjukkan ladang gas serpih (shale) China Petrochemical Corporation di Kota Chongqing, China barat daya. (Xinhua/Liu Chan)
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: