Ukraina gagalkan upaya serangan rudal Rusia di Odesa
2 April 2022 09:34 WIB
Pemandangan menunjukkan daerah perumahan yang rusak akibat penembakan saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di kota Irpin, di wilayah Kyiv, Ukraina, Selasa (29/3/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Serhii Mykhalchuk/foc/sad.
Kiev (ANTARA) - Militer Ukraina pada Jumat (1/4) mengatakan bahwa pertahanan antiudara mereka berhasil menggagalkan upaya serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur penting di pelabuhan utama Laut Hitam Odesa.
Gubernur Maksym Marchenko sebelumnya menyebutkan tiga rudal menghantam daerah perumahan dan menimbulkan korban.
"Lewat cara yang berbahaya, musuh berupaya menyerang fasilitas infrastruktur penting, yang dampaknya bisa membahayakan penduduk warga sipil," tulis unggahan komando selatan militer Ukraina di Facebook.
"Berkat respons pasukan pertahanan udara yang tepat waktu dan efektif, rudal gagal mengenai sasarannya," katanya.
Reuters tidak langsung dapat memverifikasi pernyataan Ukraina.
Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam perangnya di Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari. Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata negara tetangganya tersebut.
Sementara itu, negara-negara Barat menyebut aksi Rusia sebagai agresi yang tak berdasar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Moskow tuduh Ukraina serang depot BBM di Rusia, Kiev mengaku tak tahu
Baca juga: UNESCO: Warisan budaya dunia terancam perang di Ukraina
Baca juga: Presiden Ukraina minta Belanda setop semua perdagangan Rusia
Gubernur Maksym Marchenko sebelumnya menyebutkan tiga rudal menghantam daerah perumahan dan menimbulkan korban.
"Lewat cara yang berbahaya, musuh berupaya menyerang fasilitas infrastruktur penting, yang dampaknya bisa membahayakan penduduk warga sipil," tulis unggahan komando selatan militer Ukraina di Facebook.
"Berkat respons pasukan pertahanan udara yang tepat waktu dan efektif, rudal gagal mengenai sasarannya," katanya.
Reuters tidak langsung dapat memverifikasi pernyataan Ukraina.
Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam perangnya di Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari. Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata negara tetangganya tersebut.
Sementara itu, negara-negara Barat menyebut aksi Rusia sebagai agresi yang tak berdasar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Moskow tuduh Ukraina serang depot BBM di Rusia, Kiev mengaku tak tahu
Baca juga: UNESCO: Warisan budaya dunia terancam perang di Ukraina
Baca juga: Presiden Ukraina minta Belanda setop semua perdagangan Rusia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: