Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menandatangani nota kesepahaman dengan CFM International untuk kerjasama jangka panjang dalam perawatan mesin CFM56-7B yang digunakan oleh pesawat Boeing 737-800 NG.

Direktur Utama GIAA Emirsyah Satar mengatakan di Jakarta, Kamis, bahwa CFM akan menyediakan layanan perawatan mesin secara komprehensif dengan sistem "Rate Per Flight Hour (RPFH)" dengan kontrak selama 15 tahun.

"Melalui kontrak ini, CFM akan menyiapkan jaminan pemeliharaan secara menyeluruh dengan biaya sebesar satu dolar AS per jam terbang per mesin," ungkapnya.

Emirsyah Satar menambahkan kerjasama ini merupakan wujud nyata dan upaya jangka panjang perseroan dalam melaksanakan program revitalisasi armadanya melalui perawatan mesin berstandar tinggi dengan operasional yang efisien.

"Ini juga merupakan penghargaan dan kepercayaan CFM, General Electrics (GE) dan Snecma kepada Garuda, khususnya dalam keberhasilan program transformasi bisnis perseroan," tukas Emir, panggilan akrab Emirsyah.

Sebagai bagian dari kerjasama ini, lanjutnya, CFM juga akan bekerjasama untuk mengembangkan kemampuan anak usaha Garuda, GMFAeroAsia, untuk melaksanakan layanan perawatan "overhaul" bagi mesin CFM56-7B. Dengan demikian, nantinya proses "overhaul" mesin CFM56-7B Garuda dapat dilaksanakan di GMFAeroAsia sebagai bagian dari perjanjian RPFH.

GIAA mulai mengoperasikan mesin jenis CFM56-3 dari CFM untuk Boeing 737-300 pada akhir 1990.

Saat ini, Garuda Indonesia memiliki kurang lebih 75 mesin CFM untuk pesawat Boeing 737 series.

CFM International adalah perusahaan gabungan antara Snecma (Safran Group) dan GE, yang merupakan perusahaan kelas dunia penyedia mesin pesawat komersial.

Sejak berdiri pada 1974, hingga saat ini CFM telah menyediakan lebih dari 23 ribu mesin pesawat bagi lebih dari 500 konsumennya di seluruh dunia.

"Produk CFM56 sejak lama telah dikenal sebagai mesin pesawat yang handal dengan biaya operasional yang efisien," pungkas Emir.

(T.KR-SSB/B012)