Jakarta (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menilai perombakan menteri dalam kabinet Indonesia bersatu II sangat perlu untuk merespon permasalahan dalam negeri dan luar negeri, mengingat situasi ekonomi dunia masih belum pasti, misalnya krisis ekonomi global.

"Harus adanya komunikasi dalam pergantian, pengurangan dan pergeseran jumlah menteri dalam kabinet Indonesia Bersatu II. Perombakan kabinet dibutuhkan agar pemerintahan lebih efektif dan responsif untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan," kata presiden ketika menggelar jumpa pers di kediaman Puri Cikeas Bogor pada Kamis (13/10).

Yudhoyono mengatakan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II presiden adalah hak prerogratif presiden sebagaimana yang atur dalam UUD 45, namun dia menilai perlu memberikan penjelasan kepada partai politik dan koalisi tentang tujuan sasaran dan latar belakang dilakukan perombakan kabinet kali ini.

"Bukan koalisi yang menentukan kebijakan pemerintah, tapi dalam real politic, saya yang meminta pandangan koalisi untuk menentukan kebijakan pemerintah," katanya.

Presiden juga mengatakan, "Pekerjaan ini masih akan berlanjut sekitar satu, dua, tiga dan empat hari."
(A038)