"Kota Bogor kita fokus betul kepada hilirisasinya," kata Bima Arya kepada wartawan usai menghadiri rangkaian Hari Kesatuan Gerak (HGK) ke-50 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor di Bubulak Tepi Sawah, Jumat.
Ia pun mendampingi Menkop UKM Teten Masduki melihat-lihat hasil makanan olahan berbahan dasar kacang koro di Kota Bogor yang dipamerkan di Bubulak Tepi Sawah.
Menurut Bima, khususnya selama ini perajin tempe di daerahnya sangat mengandalkan kepada bahan dasar kacang kedelai. Sementara, pasokannya bergantung pada impor yang sering kali mengalami turun naik harga.
Bima dan Teten pun mencicipi olahan tempe kacang koro yang disajikan oleh UMKM anggota PKK Kota Bogor.
Keduanya menilai, olahan tempe kacang koro nyaris tidak terasa perbedaannya dengan tempe kacang kedelai.
Jadi rasanya, sama tadi, kalau kita tidak dikasih tahu kita tidak tagu itu kacang koro. Ada susu, ada tempe," kata Bima.
Menurutnya, tinggal bagaimana ke depan menemukan teknologi pengolahan yang menyempurnakan rasa agar lebih maksimal.
Begitupun Menkop UKM Teten Masduki mengatakan baik susu, tempe dan olahan lain rasanya hampir sama dengan berbahan dasar kacang kedelai.
"Saya tadi mencicipi kue basah maupun kue kering itu tidak terasa bahwa dibuat dari tepung kacang koro," katanya.
Baca juga: Teten: Kacang koro dapat jadi pengganti kedelai hingga 60 persen