Tangerang Selatan (ANTARA) -- Nanotech Indonesia (NANO) berkolaborasi dengan Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia (SWI) meluncurkan program Pemuda Mandiri. Program ini dirancang untuk membekali pemuda-pemuda terdampak pandemi Covid-19 kemampuan untuk bekerja di Jepang.


Presiden Direktur NANO Suryandaru mengatakan, para peserta pelatihan nantinya akan dikirim melalui perusahaan konsorsium yang sudah menjalin Join Operation dan kerjasama dengan NANO melalui Strategic Business Unit (SBU) Pendidikan.




"Kami memiliki harapan besar para anak muda bisa 'mengunjungi masa depan' ke negara-negara maju yang sudah melampaui Indonesia, 20-30 tahun ke depan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui aktivitas studi dan bekerja,” jelasnya.




Sementara itu, Ketua Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia Ahmad Zaky Arief Bestary menambahkan, Program Pemuda Mandiri adalah upaya untuk terus mengurangi jumlah penggangguran di Tanah Air.




"Harapannya, begitu mereka kembali ke Indonesia, mereka tak hanya dapat menularkan ilmunya, tapi turut membuka lapangan kerja," ujarnya.




Pemerintah Jepang memberi peluang besar untuk mengirimkan tenaga kerja terampil termasuk dari Indonesia sebanyak 345.000 orang untuk bekerja minimal selama 5 tahun.




Tentu dengan terlebih dahulu melatih pemuda untuk terampil berbahasa Jepang dan keterampilan lain yang dibutuhkan perusahaan pemberi kerja.




Pada tahap awal, sekitar 10 pemuda dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan diberangkatkan ke Jepang sebagai tenaga kerja terlatih di bidang teknologi pertanian.