Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan terbuka peluang 240 ribu lapangan kerja baru saat transformasi televisi analog ke digital dan paling banyak yang dibutuhkan profesi kreator konten yang nantinya akan menjadi bagian dari industri TV digital.


"Dengan transformasi digital akan lahir profesi baru yang menghadirkan sampai 240.000 lapangan kerja, khususnya content creator yang nanti menjadi bagian dari industri TV digital," kata Gubernur Ridwan Kamil dalam keterangan persnya, Jumat.
Transformasi TV analog ke digital di seluruh Indonesia akan dimulai bulan April - November 2022.

Ditemui seusai menghadiri acara ramah tamah Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Ridwan Kamil menuturkan, tahun ini adalah momentum hijrah yang tepat untuk seluruh dimensi penyiaran.

"Tahun ini adalah momentum hijrah seluruh dimensi penyiaran khususnya di masyarakat. Oleh karena itu mari masyarakat bersiap-siap," ujarnya.

Dalam migrasi digital ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membagikan alat khusus yang memungkinkan migrasi TV analog ke TV digital kepada keluarga golongan kurang mampu.

Adapun untuk warga Jabar, Pemda Provinsi Jabar berkewenangan menyerahkan data penerima alat pendukung tersebut ke Kemenkominfo.

"Kewenangan ada di pemerintah pusat, kita hanya menyerahkan data untuk DTKS atau masyarakat menengah kebawah karena sekarang siaran TV digital itu sudah bukan kemewahan, tapi kebutuhan," kata Kang Emil.
Baca juga: ASO diharapkan bisa buka peluang lapangan kerja untuk lulusan vokasi
Baca juga: Ada 3,2 juta penerima bantuan "set top box" di ASO tahap satu

Untuk mempercepat proses migrasi TV digital di Jabar, pihaknya akan membantu pemerintah pusat melalui instrumen legal formal yang dimiliki.
"Kami berinisiatif menunjang dari kewajiban pemerintah pusat melalui instrumen-instrumen legal formal dari daerah, sehingga prosesnya tidak terlalu lama," katanya.

Untuk proses migrasi itu, Kang Emil pun berharap kepada pemerintah pusat agar menyediakan sinyal digital di beberapa wilayah Jabar yang saat ini masih blank spot.
Pemda Provinsi Jabar siap berkolaborasi dengan Kemenkominfo dan TVRI selaku institusi yang diwajibkan oleh undang-undang menyukseskan migrasi digital.

"Ada satu hal di Jabar yang belum sempurna, yaitu masih ada blank spot untuk sinyal digital, oleh karena itu perlu kolaborasi antara kami, Kemenkominfo dan TVRI agar semua sukses," tuturnya.


Kang Emil optimistis, Jabar bisa jadi percontohan dalam migrasi TV analog ke digital mengingat dari statistik, Jabar merupakan daerah dengan stasiun TV, radio dan kreator konten terbanyak se-Indonesia.
"Mudah-mudahan hijrah digital berjalan lancar sampai akhir tahun, dan kami meyakini Jabar bisa jadi percontohan," ujarnya.

Dalam acara malam ramah tamah Harsiarnas ke-89 hadir Ketua KPI Pusat dan KPID Provinsi se-Indonesia bersama para komisionernya.

Acara tersebut merupakan rangkaian puncak peringatan Harsiarnas ke-89 yang digelar di Kota Bandung mulai 26 Maret - 1 April 2022.

"Selamat hari penyiaran nasional dan terima kasih kepada KPI Pusat yang sudah memilih Jabar sebagai tempat puncak peringatan Harsiarnas ke-89 yang akan dibuka oleh Presiden secara virtual dan dihadiri langsung Menkominfo," kata Kang Emil.
Baca juga: Kominfo minta masyarakat pilih "set top box" bersertifikat
Baca juga: Kominfo: Infrastruktur ASO tahap satu telah siap 100 persen