Jakarta (ANTARA News) - Lagi dan lagi Research in Motion mengecewakan pelanggannya karena ada kesalahan teknis dalam layanannya, pelanggan yang meradang itu pun berjanji akan pindah ke iPhone atau ponsel pintar berbasis Android.

Seorang juru bicara RIM menolak mengomentari kegagalan teknis yang terjadi sekitar 01.00 WIB kemarin. Hal itu dipertegas dengan pernyataan RIM melalui akun Twitternya pagi ini bahwa "layanan BlackBerry telah normal".

Dampak kerusakan itu dirasakan pelanggan RIM di seluruh Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Data pusat ketiga wilayah itu terletak di Slough, Berkshire.

Seorang juru bicara jaringan mobile O2 mengatakan pengguna BlackBerry tidak dapat mengakses internet, atau mengirim email dan pesan instan BBM.

Operator jaringan telekomunikasi Batelco di Bahrain mengonfirmasi gangguan itu melalui Twitter.

"Bahrain sulit mengakses layanan Internet Blackberry," katanya.

"Saat ini RIM harus bekerja keras menyelesaikan masalah ini. Maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.

Bob Collymore, perwakilan jaringan Safaricom di Kenya mengatakan, "RIM telah mengabarkan layanan BlackBerry di EMEA sedang lumpuh."

"Mereka sedang memperbaikinya layanan ini tapi belum tahu kapan masalah ini selesai," katanya.

Gangguan layanan itu tampaknya menjadi permohonan maaf terakhir RIM.

Rob Flello, Anggota Parlemen Partai Buruh di Stoke Selatan mengatakan, "Blackberry mati lagi - sepertinya saya akan pindah ke iPhone!"

Sebelumnya, pelanggan telah mengkritik RIM dengan permasalahan yang sama. Gangguan itu diketahui kemarin
setelah jutaan pengguna mengeluh lantaran layanan RIM mati dalam beberapa jam tanpa alasan jelas dari RIM.

Masalah itu tidak mempengaruhi pengguna BlackBerry yang mengakses layanan online melalui server perusahaan mereka sendiri. (ANT)