Masjid Abah Nanang Kaltim siapkan buka puasa dan sahur gratis
31 Maret 2022 18:33 WIB
Abah Nanang duduk di atas logistik untuk persiapan buka puasa dan sahur gratis selama Ramadhan 1443 H, Kamis (31/3/2022) .(Ist/dokumentasi pribadi)
Samarinda (ANTARA) - Masjid Abah Nanang di kilometer 82, jalan poros Samarinda - Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), pada Ramadhan tahun ini menyiapkan makanan untuk buka puasa dan sahur gratis bagi warga, sopir, dan para musafir.
"Meski nama masjid ini sama dengan nama panggilan saya, tapi masjid ini milik umat, bukan milik saya. Sedangkan untuk buka puasa dan sahur gratis, tahun ini sudah masuk tahun ke-8," ujar Nanang Sulaiman, pendiri Masjid Abah Nanang di km 82 Samarinda-Bontang, Kaltim, Kamis.
Sejumlah kebutuhan buka puasa dan sahur gratis yang telah disiapkan Abah Nanang, panggilan akrab Nanang Sulaiman, antara lain beras, mi instan, telur, kurma, air mineral, dan bahan kebutuhan lainnya, termasuk ayam yang siap diolah oleh pengelola masjid menjadi lauk untuk makan sahur.
Biasanya, kata Abah Nanang yang juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Kaltim ini, selama Ramadhan lebih dari 100 takjil yang disiapkan untuk berbuka puasa, sedangkan untuk porsi makan sahur, jumlahnya tidak tentu, tergantung berapa banyak orang yang datang.
Baca juga: Anies siapkan kurma menu wajib sahur dan buka puasa
Baca juga: Susu kurma bisa jadi pilihan menu takjil saat berbuka puasa
"Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, rata-rata sampai 25 porsi per hari untuk makan sahur. Pokoknya kalau ada sopir atau musafir yang kebetulan melintas pas sahur, kami persilahkan makan sahur di masjid ini," ujar dia.
Ditanya mengenai apa yang membuatnya termotivasi membangun masjid, ia mengatakan bahwa dulu, ketika ia melewati kawasan itu, terlihat banyak sopir truk dan sopir travel yang istirahat di warung remang-remang.
Dari fakta ini kemudian ia berpikir untuk membangun masjid, sehingga keberadaan masjid selain untuk ibadah juga bisa dijadikan mereka untuk istirahat sementara dalam perjalanan.
"Saya berpikir, kalau mereka istirahat di masjid, pendapatan sopir bisa dihemat untuk keluarga di rumah, karena di masjid sudah disiapkan kopi dan minuman lain secara gratis. Itu awalnya," ucapnya.
Ia juga bercerita, pernah bertemu seorang ibu yang suaminya bekerja sebagai sopir. Ibu itu bersyukur karena suaminya sering mampir di masjid dan bisa minum kopi gratis, sehingga uang yang diberikan ke istri bisa lebih banyak.
Masjid Abah Nanang yang berlokasi di km 82 ini, masuk wilayah Tanjung Perangat, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur, Kaltim.*
Baca juga: Muhammadiyah terbitkan edaran perbolehkan Shalat Tarawih berjamaah
Baca juga: MUI Sulsel beri toleransi warung makan buka di bulan puasa
"Meski nama masjid ini sama dengan nama panggilan saya, tapi masjid ini milik umat, bukan milik saya. Sedangkan untuk buka puasa dan sahur gratis, tahun ini sudah masuk tahun ke-8," ujar Nanang Sulaiman, pendiri Masjid Abah Nanang di km 82 Samarinda-Bontang, Kaltim, Kamis.
Sejumlah kebutuhan buka puasa dan sahur gratis yang telah disiapkan Abah Nanang, panggilan akrab Nanang Sulaiman, antara lain beras, mi instan, telur, kurma, air mineral, dan bahan kebutuhan lainnya, termasuk ayam yang siap diolah oleh pengelola masjid menjadi lauk untuk makan sahur.
Biasanya, kata Abah Nanang yang juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Kaltim ini, selama Ramadhan lebih dari 100 takjil yang disiapkan untuk berbuka puasa, sedangkan untuk porsi makan sahur, jumlahnya tidak tentu, tergantung berapa banyak orang yang datang.
Baca juga: Anies siapkan kurma menu wajib sahur dan buka puasa
Baca juga: Susu kurma bisa jadi pilihan menu takjil saat berbuka puasa
"Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, rata-rata sampai 25 porsi per hari untuk makan sahur. Pokoknya kalau ada sopir atau musafir yang kebetulan melintas pas sahur, kami persilahkan makan sahur di masjid ini," ujar dia.
Ditanya mengenai apa yang membuatnya termotivasi membangun masjid, ia mengatakan bahwa dulu, ketika ia melewati kawasan itu, terlihat banyak sopir truk dan sopir travel yang istirahat di warung remang-remang.
Dari fakta ini kemudian ia berpikir untuk membangun masjid, sehingga keberadaan masjid selain untuk ibadah juga bisa dijadikan mereka untuk istirahat sementara dalam perjalanan.
"Saya berpikir, kalau mereka istirahat di masjid, pendapatan sopir bisa dihemat untuk keluarga di rumah, karena di masjid sudah disiapkan kopi dan minuman lain secara gratis. Itu awalnya," ucapnya.
Ia juga bercerita, pernah bertemu seorang ibu yang suaminya bekerja sebagai sopir. Ibu itu bersyukur karena suaminya sering mampir di masjid dan bisa minum kopi gratis, sehingga uang yang diberikan ke istri bisa lebih banyak.
Masjid Abah Nanang yang berlokasi di km 82 ini, masuk wilayah Tanjung Perangat, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur, Kaltim.*
Baca juga: Muhammadiyah terbitkan edaran perbolehkan Shalat Tarawih berjamaah
Baca juga: MUI Sulsel beri toleransi warung makan buka di bulan puasa
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: