Caracas (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmud Abbas meninggalkan Kolombia dengan tangan kosong setelah gagal memperoleh dukungan dari Presiden Juan Manuel Santos bagi upayanya mendapatkan pengakuan negara Palestina di PBB.
"Kami ingin negara Palestina ada. Tapi ini hanya dapat terwujud sebagai hasil pemungutan suara (PBB) atau resolusi. Itu harus menjadi produk perundingan (antara Israel dan Palestina) sebab ini adalah satu-satunya cara mencapai perdamaian," kata Santos setelah pertemuan dengan Abbas di Bogota.
Abbas mengatakan Palestina siap kembali secepatnya ke meja perundingan, setelah pembicaraan dengan Israel terhenti pada September 2010, tak lama setelah diluncurkan kembali.
Tapi ia mengulangi tuntutan utama Palestina, yaitu penghentian pembangunan permukiman Yahudi.
Kolombia adalah anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB. Abbas memerlukan sedikitnya sembilan suara dari 15 anggota guna memperoleh rekomendasi yang mendukung pengakuan negara Palestina sebagai anggota PBB.
Presiden Palestina belakangan mendarat di Venezuela untuk bertemu dengan Presiden Hugo Chavez, demikian laporan AFP, Rabu pagi. Abbas mengunjungi El Salvador dan Republik Dominika.
Chavez menyampaikan kembali dukungannya bagi negara Palestina. "Saya mengundang seluruh rakyat Venezuela untuk mendukung rakyat Palestina," katanya.
C003/A011
Presiden Palestina gagal kantongi dukungan Kolombia
12 Oktober 2011 08:47 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (FOTO ANTARA/REUTERS/Luis Galdamez)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: