Kemenko Marves dukung Kaltara jadi pemasok utama pangan di IKN
30 Maret 2022 23:59 WIB
Kementerian Koordinantor Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI rapat teknis bersama jajaran instansi terkait pertanian kabupaten/kota se-Kaltara di Tanjung Selor, Bulungan, Rabu (30/3). ANTARA/HO - Dinas KISP Provinsi Kaltara.
Tarakan (ANTARA) - Kementerian Koordinantor Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI mendukung Provinsi Kalimantan Utara menjadi pemasok utama kebutuhan pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kita bersama kementerian/lembaga terkait akan mereview dan merevitalisasi untuk bisa mendukung ketahanan pangan di Kaltara dan dikembangkan untuk kebutuhan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan IKN,” kata Asisten Deputi Planologi, Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemenko Marves, Sugeng Harmono di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu,
Saat memimpin rapat teknis beserta jajaran instansi terkait pertanian kabupaten/kota, Sugeng mengatakan bahwa untuk mewujudkan itu, program pertanian dan pangan harus difokuskan sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Langkah ini merupakan wujud realisasi program Pemprov Kaltara yang bersinergi dengan pemerintah pusat.
“Potensi pengembangan pangan ada di Kaltara. Seperti food estate Delta Kayan yang telah berjalan. Kemudian akan kita lihat kendala-kendalanya seperti apa," kata Sugeng.
Sebelumnya, Kemenko Marves telah melakukan peninjauan langsung kondisi di lapangan. Hasilnya, ia melihat potensi dalam mengembangkan potensi ketahanan pangan dengan melihat langsung beberapa lokasi food estate seluas 41 ribu hektar lahan di Delta Kayan.
“Akan kita petakan mana yang memerlukan dukungan infrastruktur seperti irigasi. Kemudian dukungan untuk pengembangan varietas tanaman yang cocok," katanya.
Dukungan untuk pengolahan lahan sehingga lahan 41 ribu hektar ini bisa dikembangkan dengan produktivitas yang bagus.
Seperti padi yang masih menjadi varietas utama yang dikembangkan oleh program food estate. Di samping akan dilakukannya pengembangan pertanian terintegrasi dalam beragam jenis komoditas lainnya.
Keinginan Pemprov Kaltara sebagai lumbung pangan juga dinilai realistis oleh Kemenko Marves.
"Kita akan coba seoptimal mungkin pemanfaatan lahannya. Keinginan Kaltara cukup realistis melihat lokasi food estate Delta Kayan yang tidak jauh dari ibu kota provinsi," kata Sugeng.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Udau Robinson mengungkapkan dukungan dan keseriusan dari kementerian/lembaga terkait terus digalang agar bisa segera berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Selain berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita juga menyadari bahwa Kaltara bahwa kita penyangga IKN dan KIPI/KIHI di wilayah kita juga ambil peluang di situ bahwa masyarakat untuk bertani,” kata Udau.
Menurutnya, Pemprov Kaltara menempatkan seluruh kabupaten/kota memiliki potensi yang sama besarnya untuk mengembangkan sektor pertanian.
“Potensinya sama, untuk kabupaten yang sudah siap contohnya Bulungan. Sementara Malinau dan Nunukan punya potensi dan perlu dukungan kementerian/lembaga terkait," kata Udau.
Baca juga: Tim Gubernur Kaltim harapkan peran UKM dalam pembangunan IKN
Baca juga: Kepala Otorita IKN harap masyarakat urun rembuk pembiayaan ibu kota
Baca juga: Presiden: Pemindahan Ibu Kota Negara wujudkan Indonesia sentris
"Kita bersama kementerian/lembaga terkait akan mereview dan merevitalisasi untuk bisa mendukung ketahanan pangan di Kaltara dan dikembangkan untuk kebutuhan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan IKN,” kata Asisten Deputi Planologi, Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemenko Marves, Sugeng Harmono di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu,
Saat memimpin rapat teknis beserta jajaran instansi terkait pertanian kabupaten/kota, Sugeng mengatakan bahwa untuk mewujudkan itu, program pertanian dan pangan harus difokuskan sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Langkah ini merupakan wujud realisasi program Pemprov Kaltara yang bersinergi dengan pemerintah pusat.
“Potensi pengembangan pangan ada di Kaltara. Seperti food estate Delta Kayan yang telah berjalan. Kemudian akan kita lihat kendala-kendalanya seperti apa," kata Sugeng.
Sebelumnya, Kemenko Marves telah melakukan peninjauan langsung kondisi di lapangan. Hasilnya, ia melihat potensi dalam mengembangkan potensi ketahanan pangan dengan melihat langsung beberapa lokasi food estate seluas 41 ribu hektar lahan di Delta Kayan.
“Akan kita petakan mana yang memerlukan dukungan infrastruktur seperti irigasi. Kemudian dukungan untuk pengembangan varietas tanaman yang cocok," katanya.
Dukungan untuk pengolahan lahan sehingga lahan 41 ribu hektar ini bisa dikembangkan dengan produktivitas yang bagus.
Seperti padi yang masih menjadi varietas utama yang dikembangkan oleh program food estate. Di samping akan dilakukannya pengembangan pertanian terintegrasi dalam beragam jenis komoditas lainnya.
Keinginan Pemprov Kaltara sebagai lumbung pangan juga dinilai realistis oleh Kemenko Marves.
"Kita akan coba seoptimal mungkin pemanfaatan lahannya. Keinginan Kaltara cukup realistis melihat lokasi food estate Delta Kayan yang tidak jauh dari ibu kota provinsi," kata Sugeng.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Udau Robinson mengungkapkan dukungan dan keseriusan dari kementerian/lembaga terkait terus digalang agar bisa segera berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Selain berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita juga menyadari bahwa Kaltara bahwa kita penyangga IKN dan KIPI/KIHI di wilayah kita juga ambil peluang di situ bahwa masyarakat untuk bertani,” kata Udau.
Menurutnya, Pemprov Kaltara menempatkan seluruh kabupaten/kota memiliki potensi yang sama besarnya untuk mengembangkan sektor pertanian.
“Potensinya sama, untuk kabupaten yang sudah siap contohnya Bulungan. Sementara Malinau dan Nunukan punya potensi dan perlu dukungan kementerian/lembaga terkait," kata Udau.
Baca juga: Tim Gubernur Kaltim harapkan peran UKM dalam pembangunan IKN
Baca juga: Kepala Otorita IKN harap masyarakat urun rembuk pembiayaan ibu kota
Baca juga: Presiden: Pemindahan Ibu Kota Negara wujudkan Indonesia sentris
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022
Tags: