KOI tutup pintu cabang yang ingin berangkat mandiri ke SEA Games 2022
30 Maret 2022 21:33 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali (kedua kanan) bersama Sekjen KOI yang juga Ketua Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia di SEA Games 2021 Ferry Yuniarto Kono (kedua kiri) dan Sekjen KONI yang juga Wakil Ketua Chief de Mission (CdM) Lukman Djajadi Kusuma (kanan) menghadiri pengumuman Kontingen Indonesia untuk SEA Games Hanoi 2021 di Kemenpora, Jakarta, Rabu (30/3/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono mengatakan bahwa pihaknya menutup pintu kepada induk cabang olahraga yang ingin memberangkatkan atletnya dengan biaya mandiri ke SEA Games Vietnam karena beberapa pertimbangan.
Seusai jumpa pers pengumuman kontingen Indonesia ke SEA Games di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu, Ferry menegaskan bahwa hanya 476 atlet dari 31 cabang olahraga yang akan diberangkatkan dengan biaya APBN sesuai dengan keputusan tim review dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Dia menambahkan pengiriman atlet secara mandiri juga tidak memungkinkan karena batas akhir pendaftaran entry by name kontingen SEA Games Vietnam akan berakhir pada 31 Maret.
"Mengingat waktu (entry by name) yang sangat terbatas dengan (pertimbangan) rekam jejak (prestasi), karena mandiri pun kita lakukan review. Dari hasil review di sport development KOI kami tidak akan mengusulkan atlet yang akan bertanding secara mandiri," ungkap Ferry.
"Saya tidak melihat potensi ‘nakal’ mengingat form entry by name harus dikirimkan dengan tanda tangan Sekjen KOI," tambah dia.
Baca juga: Sekjen KOI Ferry Kono ditunjuk jadi CdM SEA Games Vietnam
Pemerintah memutuskan untuk mengurangi jumlah cabang olahraga yang akan dikirimkan ke SEA Games 2022 karena pertimbangan keterbatasan anggaran dan tingkat prioritas.
Namun ada beberapa induk cabang olahraga yang berniat untuk mengirimkan atletnya secara mandiri seandainya tidak dipilih untuk diberangkatkan ke multievent dua tahunan itu dengan menggunakan biaya APBN, salah satunya Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Meski begitu, tim review menyatakan bahwa beberapa cabang tidak diberangkatkan karena tidak punya rekam jejak prestasi dan ada permasalahan organisasi. Adapun PTMSI hingga saat ini masih mengalami perpecahan, bahkan kini ada tiga ketua yang mengklaim sebagai kepengurusan yang sah.
Kontingen Indonesia untuk SEA Games Vietnam berkekuatan 738 personel yang terdiri atas 476 atlet, 207 ofisial, dan 55 tenaga pendukung. Indonesia akan berkompetisi pada 31 cabang olahraga, antara lain angkat besi, atletik, balap sepeda, bulu tangkis, karate, menembak, panahan, pencak silat, renang, senam artistik, taekwondo, wushu, kano dan rowing.
Sementara 18 cabang olahraga lainnya adalah anggar, boling, catur, esports, gulat, jujitsu, judo, kickboxing, selam, sepak bola putra, sepak takraw, tenis, tinju, triathlon, voli indoor, voli pantai, basket, vovinam, serta golf.
Keputusan tersebut telah melalui proses review yang dilakukan oleh pakar, akademisi, serta perwakilan KOI dan KONI Pusat.
Baca juga: Indonesia terjunkan 476 atlet ke SEA Games Vietnam
Baca juga: Timnas bola voli putra tanpa uji tanding jelang SEA Games Hanoi
Seusai jumpa pers pengumuman kontingen Indonesia ke SEA Games di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu, Ferry menegaskan bahwa hanya 476 atlet dari 31 cabang olahraga yang akan diberangkatkan dengan biaya APBN sesuai dengan keputusan tim review dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Dia menambahkan pengiriman atlet secara mandiri juga tidak memungkinkan karena batas akhir pendaftaran entry by name kontingen SEA Games Vietnam akan berakhir pada 31 Maret.
"Mengingat waktu (entry by name) yang sangat terbatas dengan (pertimbangan) rekam jejak (prestasi), karena mandiri pun kita lakukan review. Dari hasil review di sport development KOI kami tidak akan mengusulkan atlet yang akan bertanding secara mandiri," ungkap Ferry.
"Saya tidak melihat potensi ‘nakal’ mengingat form entry by name harus dikirimkan dengan tanda tangan Sekjen KOI," tambah dia.
Baca juga: Sekjen KOI Ferry Kono ditunjuk jadi CdM SEA Games Vietnam
Pemerintah memutuskan untuk mengurangi jumlah cabang olahraga yang akan dikirimkan ke SEA Games 2022 karena pertimbangan keterbatasan anggaran dan tingkat prioritas.
Namun ada beberapa induk cabang olahraga yang berniat untuk mengirimkan atletnya secara mandiri seandainya tidak dipilih untuk diberangkatkan ke multievent dua tahunan itu dengan menggunakan biaya APBN, salah satunya Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Meski begitu, tim review menyatakan bahwa beberapa cabang tidak diberangkatkan karena tidak punya rekam jejak prestasi dan ada permasalahan organisasi. Adapun PTMSI hingga saat ini masih mengalami perpecahan, bahkan kini ada tiga ketua yang mengklaim sebagai kepengurusan yang sah.
Kontingen Indonesia untuk SEA Games Vietnam berkekuatan 738 personel yang terdiri atas 476 atlet, 207 ofisial, dan 55 tenaga pendukung. Indonesia akan berkompetisi pada 31 cabang olahraga, antara lain angkat besi, atletik, balap sepeda, bulu tangkis, karate, menembak, panahan, pencak silat, renang, senam artistik, taekwondo, wushu, kano dan rowing.
Sementara 18 cabang olahraga lainnya adalah anggar, boling, catur, esports, gulat, jujitsu, judo, kickboxing, selam, sepak bola putra, sepak takraw, tenis, tinju, triathlon, voli indoor, voli pantai, basket, vovinam, serta golf.
Keputusan tersebut telah melalui proses review yang dilakukan oleh pakar, akademisi, serta perwakilan KOI dan KONI Pusat.
Baca juga: Indonesia terjunkan 476 atlet ke SEA Games Vietnam
Baca juga: Timnas bola voli putra tanpa uji tanding jelang SEA Games Hanoi
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: