Hatta: insiden Freeport harus diselesaikan
11 Oktober 2011 00:13 WIB
Beberapa kendaraan milik PT. Freeport Indonesia dibakar pengunjuk rasa ketika menggelar aksi di sekitar di Terminaal Bus Gorong-Gorong Timika, Papua, Senin (10/10). Aksi tersebut berakhir bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi yang mengakibatkan seorang karyawan tewas, empat lainnya dilarikan ke rumah sakit dan puluhan aparat kepolisian terluka. (ANTARA/Husyen Abdillah)
Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan insiden amuk massa pekerja PT Freeport tidak berlanjut dan segera ditemukan solusi agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan.
"Saya harapkan, Freeport dapat menyelesaikan sebaik-baiknya, bermusyawarah dengan pekerja. Cari solusi terbaik. Artinya win-win solution," ujarnya di Jakarta, Senin.
Hatta mengatakan apabila permasalahan tidak terselesaikan dan berlarut-larut maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, para pekerja serta negara secara keseluruhan.
"Semakin tak terselesaikan dengan baik, makin banyak kerugian buat perusahaan, pekerja dan juga Indonesia," tegasnya.
Hatta mengaku belum mendapatkan laporan secara keseluruhan apa yang terjadi terkait insiden tersebut, namun diharapkan semua pihak dapat menemukan jalan keluar.
"Saya tak usah terlalu melihat hal itu, karena infonya saya tak tahu. Tapi apapun itu harus ada jalan keluar terbaik," ujarnya.
Unjuk rasa pekerja Freeport di terminal Gorong-gorong, Timika, berubah menjadi amuk massa. Polisi menghalangi para pekerja yang terus merangsek terminal sehingga terjadi bentrokan.
Massa membakar empat buah mobil, tiga diantaranya mobil pengangkut peti kemas di ruas jalan dari Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Tembagapura di sekitar Mil 26-27.
Kerumunan massa juga menebang pohon-pohon pinus di pinggir jalan untuk menghalangi akses mobil dari Portsite Amamapare ke Tembagapura.
Dalam insiden itu, beberapa orang karyawan dan aparat kepolisian mengalami cedera terkena lemparan batu. Karyawan dan aparat kepolisian yang cedera dalam kejadian itu kini dirawat di berbagai klinik dan rumah sakit. (ANT)
"Saya harapkan, Freeport dapat menyelesaikan sebaik-baiknya, bermusyawarah dengan pekerja. Cari solusi terbaik. Artinya win-win solution," ujarnya di Jakarta, Senin.
Hatta mengatakan apabila permasalahan tidak terselesaikan dan berlarut-larut maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, para pekerja serta negara secara keseluruhan.
"Semakin tak terselesaikan dengan baik, makin banyak kerugian buat perusahaan, pekerja dan juga Indonesia," tegasnya.
Hatta mengaku belum mendapatkan laporan secara keseluruhan apa yang terjadi terkait insiden tersebut, namun diharapkan semua pihak dapat menemukan jalan keluar.
"Saya tak usah terlalu melihat hal itu, karena infonya saya tak tahu. Tapi apapun itu harus ada jalan keluar terbaik," ujarnya.
Unjuk rasa pekerja Freeport di terminal Gorong-gorong, Timika, berubah menjadi amuk massa. Polisi menghalangi para pekerja yang terus merangsek terminal sehingga terjadi bentrokan.
Massa membakar empat buah mobil, tiga diantaranya mobil pengangkut peti kemas di ruas jalan dari Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Tembagapura di sekitar Mil 26-27.
Kerumunan massa juga menebang pohon-pohon pinus di pinggir jalan untuk menghalangi akses mobil dari Portsite Amamapare ke Tembagapura.
Dalam insiden itu, beberapa orang karyawan dan aparat kepolisian mengalami cedera terkena lemparan batu. Karyawan dan aparat kepolisian yang cedera dalam kejadian itu kini dirawat di berbagai klinik dan rumah sakit. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: