Koki Spanyol ubah restorannya jadi ruang makan untuk pengungsi Ukraina
30 Maret 2022 19:48 WIB
Pengungsi Ukraina mengantre untuk mendapatkan satu dari 100 janji harian di Kantor Dokumentasi untuk mengajukan permohonan perlindungan sementara yang disetujui oleh Uni Eropa yang mengizinkan tempat tinggal dan izin kerja, di Torrevieja, Spanyol, Selasa (15/3/2022). REUTERS/Eva Manez/HP/djo (REUTERS/EVA MANEZ)
Valencia (ANTARA) - Tiap Selasa, koki Ciriaco Vicente mengubah restoran tepi pantainya di kota Valencia, Spanyol, menjadi ruang makan bagi lebih dari 100 pengungsi Ukraina untuk menikmati makan siang yang lezat.
“Mereka tidak punya apa-apa,” kata Vicente (47) saat para pelayannya menyajikan porsi besar nasi kuning yang dibumbui potongan ayam dan siput kecil yang lezat.
“Kami di sini untuk memberikan mereka cinta dan kasih sayang lewat masakan,” katanya.
Sebanyak empat juta warga Ukraina telah melarikan diri dari negara mereka sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Ukraina tuduh pasukan Rusia tembak iring-iringan kendaraan pengungsi
Sekitar 80.000 pengungsi telah tiba di Spanyol, kata menteri migrasi dalam wawancara dengan surat kabar La Vanguardia, Minggu (27/3).
Ruang makan di Las Torres de Ciriaco penuh dengan obrolan bahagia keluarga yang menikmati makanan mereka, tetapi kenangan berat tentang cobaan mereka tidak pernah pergi.
“Ini situasi yang sulit di seluruh wilayah Ukraina,” kata Alina Zahizoeta (28) yang pernah mengelola cabang toko alat-alat olahraga Intersport di Kiev.
Setelah perjalanan lima hari yang sulit ke perbatasan Ukraina dengan Hungaria, ia dan keluarganya akhirnya berhasil sampai di Spanyol.
Selain menyediakan makanan, restoran Vicente sudah menjadi tempat pertemuan bagi warga Ukraina untuk bertukar cerita dan mencari bantuan dengan dokumen.
“Orang-orang sangat mendukung,” kata Bohdan Turinska (24), guru Bahasa Inggris dari Kiev.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sopir taksi London berkumpul untuk bantu pengungsi Ukraina
Baca juga: Uni Eropa usulkan tes, vaksin COVID gratis bagi pengungsi Ukraina
“Mereka tidak punya apa-apa,” kata Vicente (47) saat para pelayannya menyajikan porsi besar nasi kuning yang dibumbui potongan ayam dan siput kecil yang lezat.
“Kami di sini untuk memberikan mereka cinta dan kasih sayang lewat masakan,” katanya.
Sebanyak empat juta warga Ukraina telah melarikan diri dari negara mereka sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Ukraina tuduh pasukan Rusia tembak iring-iringan kendaraan pengungsi
Sekitar 80.000 pengungsi telah tiba di Spanyol, kata menteri migrasi dalam wawancara dengan surat kabar La Vanguardia, Minggu (27/3).
Ruang makan di Las Torres de Ciriaco penuh dengan obrolan bahagia keluarga yang menikmati makanan mereka, tetapi kenangan berat tentang cobaan mereka tidak pernah pergi.
“Ini situasi yang sulit di seluruh wilayah Ukraina,” kata Alina Zahizoeta (28) yang pernah mengelola cabang toko alat-alat olahraga Intersport di Kiev.
Setelah perjalanan lima hari yang sulit ke perbatasan Ukraina dengan Hungaria, ia dan keluarganya akhirnya berhasil sampai di Spanyol.
Selain menyediakan makanan, restoran Vicente sudah menjadi tempat pertemuan bagi warga Ukraina untuk bertukar cerita dan mencari bantuan dengan dokumen.
“Orang-orang sangat mendukung,” kata Bohdan Turinska (24), guru Bahasa Inggris dari Kiev.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sopir taksi London berkumpul untuk bantu pengungsi Ukraina
Baca juga: Uni Eropa usulkan tes, vaksin COVID gratis bagi pengungsi Ukraina
Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: