Klaten (ANTARA News) - Ratusan pintu air saluran irigasi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah rusak sehingga tidak bisa berfungsi maksimal dalam mengalirkan air ke sejumlah lahan pertanian yang ada di wilayah ini.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Klaten, Juwita, Senin mengatakan, dari ratusan pintu air yang rusak tersebut, tahun ini hanya ada 14 titik yang mendapat prioritas anggaran untuk perbaikan.
"14 pintu air yang akan diperbaiki ini kerusakannya tergolong berat, sehingga dilakukan perbaikan terlebih dahulu agar penyaluran air ke lahan pertanian di 10 kecamatan tidak terganggu," katanya.
10 kecamatan tersebut, kata dia, adalah Kecamatan Ceper, Bayat, Juwiring, Cawas, Klaten Selatan, Jatinom, Prambanan, Karangnongko, Kebonarum, dan Wedi.
Kerusakan yang terjadi pada ratusan pintu air di Klaten, kata dia, meliputi pembengkokan pipa, besi keropos, bahkan tak sedikit bagiannya yang hilang akibat dicuri.
Dikatakan, anggaran perbaikan senilai Rp1,1 miliar yang disediakan dari dana alokasi khusus (DAK) hanya mencukupi untuk perbaikan di 14 titik, sehingga akan dimaksimalkan penggunaannya bagi wilayah yang mendesak membutuhkan air untuk pengairan lahan.
Masing-masing pintu air, lanjutnya, mendapat alokasi dana perbaikan Rp50 juta hingga Rp175 juta, tergantung jenis kerusakan yang dialami.
"Perbaikan dimulai awal Oktober dan kami targetkan selesai sebelum akhir tahun, yakni pertengahan Desember 2011," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten Atok Susanto mengatakan pihaknya berharap perbaikan pintu air bisa selesai sebelum memasuki musim tanam agar masa tanam tidak terganggu.
"Jika tahun ini hanya ada 14 pintu air yang diperbaiki, kami berharap ratusan unit lainnya yang belum tersentuh perbaikan bisa segera dibenahi pada 2012 karena keberadaan air irigasi ini sangat diperlukan petani untuk mengairi tanamannya," katanya.
(ANTARA)
Ratusan pintu air di Klaten rusak
10 Oktober 2011 19:42 WIB
Ilustrasi Saluran irigasi. (FOTO.ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: