Tangerang (ANTARA News) - Miss Universe 2011 Laila Lopes pun tertarik pada batik. Wanita cantik sejagat ini berusaha keras belajar membatik, saat mengunjungi Pendopo Rumah Batik dan Kerajinan Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu pekan lalu.

Perempuan kelahiran Benguela, Angola, 26 Februari 1986 itu ditemani Puteri Indonesia 2011 Maria Selena.

Kedua wanita ayu ini tak segan berbaur bersama pembatik. Mereka menunjukkan hasil goresan canting pada kain batik kepada pembatik untuk dinilai.

"Laila tampak menikmati saat membatik dan memegang canting serta memiliki sense of art yang kuat, meski baru pertama kali melakukannya," kata Irma Hariyadi, pembatik yang diminta Miss Universe dan Puteri Indonesia untuk menilai hasil karya mereka.

Mereka juga dibawa ke beberapa gerai di Pendopo Rumah Batik di pusat perbelanjaan Living World Alam Sutera.

Kepada mereka diperlihatkan batik-batik khas Cirebon, Garut, Yogya, Solo, Lase, Sidoarjo, Madura, Surabaya, Pemalang, Medan, Pekalongan, dan Bali.

Mereka mendapatkan bolero batik sebagai tanda kebanggaan terhadap batik yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

"Harapan kami adalah batik dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya dunia yang patut dibanggakan," kata Direktur Utama Pendopo Rumah Batik dan Kerajinan Indonesia, Meutia Kumala.

Pendopo Rumah Batik juga menyuguhkan hasil tenun dari Flores, Sumbawa, Palembang, Padang, Pekalongan dan Bali. Kemudian, aksesoris, furnitur unik, wayang golek, wayang kulit, seni ukir, sampai keris. Lalu, aneka camilan tradisional seperti dodol dan kopi Aceh Gayo, Flores Bajawa, Bali Kintamani, dan kopi luwak.

"Kami harapkan dapat menanamkan nilai seni kepada kaum muda untuk bangga terhadap produk dalam negeri," katanya.

Seluruh anak negeri ini memang seharusnya mencintai batik dan memakainya seperti sering dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut batik sebagai kebanggaan bangsa.

"Mari letakkan batik dalam dimensi yang lengkap, meliputi aspek ekonomi, budaya, lingkungan dan diplomasi," kata Yudhoyono.

Status sosial

Literatur-literatur menyebutkan, perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan membatik sebagai mata pencaharian eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke bidang ini.

Mulanya, membatik adalah tradisi yang turun temurun sehingga kadang kala satu motif dikenali dari batik keluarga tertentu.

Motif batik menunjukkan status seseorang. Untuk itu, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh mantan Presiden Suharto, yang waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Awalnya, batik memiliki ragam corak warna terbatas. Beberapa corak hanya boleh dipakai kalangan tertentu. Namun setelah batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, ragam corak warna batik pun dipengaruhi asing.

Orang Cina mempopulerkan warna-warna cerah, sedangkan bangsa Eropa mengenalkan corak bebungaan (seperti bunga tulip), dengan warna kesukaan mereka, biru.

Batik tradisonal sendiri tetap bertahan, dan umumnya dikenakan selama upacara adat.

Semula batik dibuat di atas bahan berwarna putih dari kapas. Namanya, kain mori. Namun kini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya.

Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat bernama canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain.

Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelupi warna-warna muda. Kemudian dicelup lagi dengan motif lain yang berwarna lebih tua. Setelah beberapa kali pewarnaan, kain dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Dari jenisnya, ada tiga jenis batik yang dikenal publik, yakni tulis, cap dan lukis.

Batik tulis yaitu kain yang dihias bertekstur dengan menggunakan tangan. Untuk menyelasaikannya diperlukan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

Akan halnya batik cap, adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya dari tembaga). Batik jenis ini bisa diselesaikan dalam tempo 2-3 hari.

Terakhir, batik lukis, dibuat dengan cara melukis langsung pada kain putih.

Ketiga jenis batik ini disukai banyak orang, termasuk si Miss Universe. Untuk itu, kita wajib melestarikannya. Jangan sampai warisan ini sirna.(*)

S031/D009