Satu tewas dalam bentrok di Freeport
10 Oktober 2011 13:36 WIB
Sejumlah Aparat Kepolisian Mimika berusaha menghindari leparan batu dari karyawan PT. Freeport Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa di jalan masuk menuju Terminal Bus milik perusahaan tersebut, Gorong-gorong, Timika, Papua, Senin (10/10). Akibat bentrokan itu seorang karyawan tewas dan empat lainnya serta puluhan aparat kepolisian terluka. (ANTARA/Spedy Paereng)
Timika (ANTARA News) - Seorang karyawan PT Freeport Indonesia bernama Petrus Ayamseba (36) tewas dalam peristiwa bentrokan antara ratusan aparat kepolisian dengan ribuan karyawan Freeport di Terminal Gorong-gorong Timika, Senin.
Petrus yang bekerja di departemen underground (tambang bawah tanah) PT Freeport itu tewas dalam perjalanan dari Terminal Gorong-gorong ke RSUD Mimika. Ia mengalami luka robek pada ketiak sebelah kiri.
Bentrokan bermula saat ribuan karyawan Freeport bersama isteri dan anak-anak mereka melakukan konvoi jalan kaki dari Sekretariat SPSI PT Freeport di Jalan Perintis Kemerdekaan Timika Indah menuju Terminal Gorong-gorong.
Maksud kedatangan ribuan karyawan Freeport ke Terminal Gorong-gorong untuk meminta pihak manajemen menghentikan operasional perusahaan untuk sementara waktu sampai adanya penyelesaian kasus mogok kerja dan tuntutan kenaikan gaji karyawan.
Permintaan untuk penghentian sementara operasional PT Freeport tersebut merupakan salah satu rekomendasi surat Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan Majelis Rakyat Papua (MRP) dalam pertemuan di Jayapura pada Jumat (7/10).
Setiba di pintu masuk Terminal Gorong-gorong, karyawan meminta polisi untuk mengizinkan mereka masuk ke terminal. Permintaan karyawan ditolak polisi dan setelah itu terjadi bentrok.
(E15)
Petrus yang bekerja di departemen underground (tambang bawah tanah) PT Freeport itu tewas dalam perjalanan dari Terminal Gorong-gorong ke RSUD Mimika. Ia mengalami luka robek pada ketiak sebelah kiri.
Bentrokan bermula saat ribuan karyawan Freeport bersama isteri dan anak-anak mereka melakukan konvoi jalan kaki dari Sekretariat SPSI PT Freeport di Jalan Perintis Kemerdekaan Timika Indah menuju Terminal Gorong-gorong.
Maksud kedatangan ribuan karyawan Freeport ke Terminal Gorong-gorong untuk meminta pihak manajemen menghentikan operasional perusahaan untuk sementara waktu sampai adanya penyelesaian kasus mogok kerja dan tuntutan kenaikan gaji karyawan.
Permintaan untuk penghentian sementara operasional PT Freeport tersebut merupakan salah satu rekomendasi surat Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan Majelis Rakyat Papua (MRP) dalam pertemuan di Jayapura pada Jumat (7/10).
Setiba di pintu masuk Terminal Gorong-gorong, karyawan meminta polisi untuk mengizinkan mereka masuk ke terminal. Permintaan karyawan ditolak polisi dan setelah itu terjadi bentrok.
(E15)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: