Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan pihaknya akan menerapkan teknologi co-firing terhadap 52 PLTU.
Wiluyo menjelaskan pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan limbah serbuk kayu hingga sampah sebagai pengganti batu bara untuk bahan bakar. Hingga Februari 2022, kebutuhan biomassa untuk bahan bakar PLTU mencapai 89.111 ton.
PLTU Suralaya di Cilegon, Banten dan PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur yang menjadi tulang punggung kelistrikan Jawa dan Bali kini telah menerapkan teknologi co-firing.
Menurut Wiluyo, teknologi co-firing yang dilakukan oleh PLN tak hanya sekedar mengurangi emisi tetapi juga memberdayakan masyarakat karena program itu bisa mengajak masyarakat ikut terlibat aktif dalam penanaman tanaman biomassa.
Bahkan, masyarakat bisa mengelola sampah rumah tangga untuk dijadikan pelet sebagai bahan baku PLTU.
"Teknologi ini bukan hanya sekedar pengurangan emisi, tetapi ada unsur ekonomi sirkular yang mengolah limbah menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan meningkatkan efisiensi," jelasnya.
Lebih lanjut Wiluyo menyampaikan bahwa pemanfaatan biomassa juga sebagai langkah jangka pendek yang dilakukan PLN dalam mengurangi emisi karbon, karena program co-firing tidak memerlukan investasi untuk pembangunan pembangkit baru dan hanya mengoptimalkan biaya operasional untuk pembelian biomassa.
Saat ini, PLN juga melakukan kerja sama dengan Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara guna memastikan pasokan biomassa secara jangka panjang.
Hingga 2025, PLN membutuhkan sekitar 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi substitusi 10 persen kebutuhan batu bara di PLTU.
Melalui kerja sama dengan sesama BUMN ini, Perhutani akan memasok kebutuhan biomassa dengan proyek percontohan 11.500 ton per tahun untuk PLTU Pelabuhan Ratu di Jawa Barat.
Sedangkan untuk PLTU Rembang, Perhutani akan memasok 14.300 ton per tahun serbuk kayu kaliandra dan gamal. Melalui skema bisnis yang sama, Perhutani akan membangun pabrik pengolahan di wilayah Rembang.
Baca juga: Tiga BUMN berkolaborasi kembangkan produk biomassa untuk PLTU
Baca juga: PLN punya 100 mitra binaan kelola sampah jadi energi alternatif