Tasikmalaya (ANTARA News) - Inilah kalau kebijakan tidak didahului sejumlah pengajian. Sejumlah monyet yang sengaja dilepas PT Perhutani di kawasan peristirahatan Hutan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, meresahkan warga karena merusak tanaman kebun milik warga.

"Kadang-kadang monyet itu turun dari hutan kemudian merusak tanaman yang ada di kebun warga," kata Dedi (48) salah seorang warga Kampung Leuwisari, Kelurahahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Minggu.

Monyet-monyet itu, kata Dedi, sengaja dilepas di kawasan hutan Urug oleh Perhutani Tasikmalaya beberapa bulan terakhir.

Namun keberadaan monyet tersebut justru merugikan warga yang memiliki kebun, karena sering merusak kebun warga yang ditanami berbagai jenis tanaman pangan. Termasuk tanah kebun yang dimiliki Dedi seluas 849 meter persegi ditanami singkong dan pisang dirusak oleh sejumlah monyet yang datang dari kawasan hutan Urug.

Selain merusak kebun, kata Dedi, sempat melihat monyet sedang menangkap ikan di kolam yang masih berada di kawasan kebun, namun ketika mengetahui ada manusia, monyet tersebut langsung kabur.

"Kebun saya saja yang dekat kawasan Hutan Urug juga dirusak, tanaman kebun milik warga lainnya juga sama diserang monyet," jelas Dedi.

Kedatangan monyet ke lahan perkebunan warga itu, menurut Dedi karena lapar, sementara makanan di hutan tidak ada atau tidak disediakan oleh Perhutani.

Ia berharap Perhutani tidak asal melepas monyet, melainkan selalu mengawasi gerakan monyet dan memenuhi kebutuhan makanan monyet di hutan sehingga tidak merusak dan menjarah tanaman kebun milik warga.

"Saya harap Perhutani kalau melepas monyet di kawasan hutan Urug harus disediakan makanan buat monyet, agar monyet tidak merusak kebun warga," katanya.

Sementara itu pemilik kios buah di sekitar jalan raya di bawah kawasan hutan Urug, Heni (37), hampir setiap hari melihat sejumlah monyet turun dari hutan.

Bahkan keberadaan monyet tersebut, kata Heni seringkali mendekati kios buah, seperti meminta atau mau mengambil buah-buahan yang dijajakan di kios.

Kasihan melihat monyet tersebut seperti dalam keadaan lapar, Heni sesekali memberikan buah yang dijualnya seperti Jeruk, Mangga dan Salak kepada monyet tersebut.

"Monyet itu tidak galak, cuma diam aja dekat kios. Mungkin monyet itu karena lapar tidak ada makanan di hutan makanya turun ke jalan," katanya. (ANT)