Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo B Yudhoyono pada akhir pekan ini telah merampungkan simulasi nama-nama calon menteri dalam rangka perombakan kabinet; meski nama-nama itu masih akan dipilih beberapa diantaranya untuk menempati posisi menteri yang tepat.

"Tentang nama menteri, simulasi telah rampung. Tinggal memilih dan menetapkan yang terbaik. Semuanya masih dalam jadwal, everything is still on schedule," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga, dalam pesan singkat per telepon selular kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

Agaknya kehati-hatian menjadi satu hal sangat penting dalam penyusunan kembali nama-nama anggota kabinet pemerintahan Yudhoyono sehingga simulasi penting dilakukan. Sejumlah hal sangat krusial dan kritis ada di depan mata, di antaranya pembangunan berbagai sarana fisik sukan olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games 2011, yang bikin ketar-ketir banyak pihak.


Tidak diketahui apakah SBY dalam kapasitasnya sebagai kepala pemerintahan akan memberi nama baru bagi kabinet hasil perombakan yang akan diumumkan nanti. Kabinet pemerintahan SBY saat ini adalah Kabinet Indonesia Bersatu II, setelah pada pemerintahan dia sebelumnya dinamakan Kabinet Indonesia Bersatu I.

Sparingga menjelaskan penyelesaian simulasi nama-nama tersebut hampir bersamaan dengan pengarahan Presiden kepada jajaran staf khusus yang berlangsung Sabtu (8/10).

"Dalam pertemuannya dengan para staf khusus semalam, Presiden membahas hal-hal penting yang berkait dengan pencanangan perubahan yang menjadi landasan dasar jalannya pemerintahan tiga tahun ke depan," kata dia.

Ia menambahkan, SBY juga akan memastikan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki setiap pejabat pemerintah akan digunakan hanya untuk rakyat.

"Penegasan penting ini sesungguhnya merupakan undangan terbuka bagi rakyat untuk ikut mengontrol seluruh jajaran pemerintah dan aparaturnya, dari pusat hingga daerah. Ini saatnya berubah," kata Sparingga.

Dia jelaskan, SBY juga memberikan perhatian penting pada pelaksanaan dan perencanaan anggaran pada tahun-tahun mendatang sehingga mencegah dana yang tidak tepat sasaran.

"Presiden juga menyampaikan posisinya terkait dengan manajemen anggaran pemerintahan. Pemborosan dan berbagai penggunaan secara tidak patut uang rakyat di APBN, APBD, dan badan badan usaha milik negara harus dihentikan," kata ahli ilmu politik itu.

"Presiden sendiri akan menyampaikan hal hal penting semacam ini saat mengumumkan kabinet barunya dalam waktu dekat. Dengan mengatakan semua ini, sesungguhnya bagian tersulit dari proses ini telah kami lampaui," kata Daniel.

Sepanjang akhir pekan ini, sejak Jumat hingga Minggu (9/10), Presiden Yudhoyono lebih banyak berada di kediaman pribadi di Cikeas Bogor, antara lain bersama Wapres Boediono dan sejumlah menteri berdiskusi mengenai rencana reshuffle kabinet. (P008)