Jakarta (ANTARA) - Di tengah promosi yang gencar melalui pemakaian media sosial, narablog wisata dan pemengaruh Marischka Prudence mengatakan visual indah atau yang kerap disebut orang-orang tempat "estetik" jadi penentu penting dalam memilih akomodasi saat berwisata.

"Media sosial mengakselerasi traveling, orang-orang lihat foto dan video yang otomatis menggugah. Visually jadi hal penting termasuk untuk cari akomodasi, kalau anak gen Z bilang penginapan 'estetik'," kata pemengaruh yang kerap disapa Pru dalam konferensi pers peluncuran UrbanView Hotels, Selasa.

Namun, menarik dan cantik saat dijepret atau direkam dalam video pendek yang kemudian dibagikan di media sosial tidaklah cukup. Di sisi lain, faktor utama seperti kebersihan dan kenyamanan juga masih diutamakan. Pru mengingat, dahulu saat akan bepergian, dia akan meminta teman bepergiannya untuk memotret kondisi kamar mandi dari akomodasi yang akan dipilih untuk melihat tingkat kebersihannya.

Baca juga: Tips aman kunjungi tempat wisata saat Ramadhan dan Idul Fitri

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah lokasi strategis, dekat dengan akses transportasi umum atau restoran dan tujuan wisata. Manfaatkan peta digital untuk melihat lokasi calon akomodasi yang diincar, lihat ada apa saja tempat yang bisa dieksplorasi di sekitarnya, atau seberapa dekat hotel dengan stasiun maupun pusat kuliner.

Mengingat segala hal serba mudah dengan kehadiran internet dan telepon genggam, Pru punya satu kiat untuk orang-orang yang ingin mendapatkan akomodasi terbaik: cari lewat aplikasi-aplikasi pemesanan akomodasi dan sempatkan waktu untuk membaca informasi secara menyeluruh.

Bila masalah utama ada pada dana yang terbatas, cek opsi-opsi yang tersedia pada penginapan, seperti kamar yang menyediakan sarapan gratis atau kamar yang lebih murah tanpa sarapan. Pilih sesuai kebutuhan masing-masing untuk mendapatkan harga yang paling cocok.

Memilih tanggal juga penting dalam menyesuaikan biaya perjalanan. Carilah tanggal di mana harga hotel atau penginapan tidak melonjak karena permintaan sedang tinggi.

"Misalnya, jangan pas tanggal penuh seperti lebaran, harganya naik," ujar dia.

Pada akhirnya, semua kembali lagi terhadap selera individu, kata Pru. Sama seperti selera makanan, tiap orang punya selera wisata yang berbeda, termasuk soal memilih tujuan wisata. Dia menyarankan untuk mencoba dulu bepergian ke berbagai tempat, untuk mengetahui tipe perjalanan yang Anda sukai, entah wisata alam atau perkotaan.

Baca juga: Platform akomodasi perjalanan diharap dorong wisata kreatif

Baca juga: Panduan melakukan perjalanan ke Singapura tanpa karantina

Baca juga: KAI gelar diskon hingga 60 persen dan flash sale di Online Travel Fair