BRIN dukung daerah perbatasan agar tidak tertinggal dari negara jiran
29 Maret 2022 17:38 WIB
Profesor Riset Bidang Politik dan Pemerintahan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) R Siti Zuhro berbicara dalam Webinar Prof Talks: Membangun Indonesia dari Perbatasan di Jakarta, Selasa (29/3/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pembangunan daerah perbatasan harus ditingkatkan agar tidak tertinggal dengan negara tetangga (jiran).
"Masalahnya, bagaimana pembangunan dan pengamanan di daerah perbatasan bisa ditingkatkan secara nyata agar daerah-daerah ini tidak tertinggal dengan negara tetangga," kata Profesor Riset Bidang Politik dan Pemerintahan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora BRIN R Siti Zuhro dalam Webinar Prof Talks: Membangun Indonesia dari Perbatasan di Jakarta, Selasa.
Siti Zuhro menuturkan peningkatan kualitas pembangunan di daerah perbatasan penting dilakukan karena daerah perbatasan merupakan wilayah yang sangat strategis dan menjadi garda terdepan Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara dan merefleksikan keberhasilan pembangunan nasional.
Itu berarti ancaman terhadap satu daerah ataupun pulau di daerah perbatasan Indonesia juga menjadi ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti persoalan antara proteksionis dan kepentingan kapitalis transnasional.
Baca juga: BRIN dorong inovasi pemberdayaan dan pembangunan daerah perbatasan
Baca juga: BRIN sebut Brida bantu daerah susun kebijakan berbasis riset
Siti Zuhro menuturkan daerah-daerah perbatasan sangat memerlukan perhatian khusus, tidak saja sebagai bagian dari komitmen pemerintah menciptakan kesejahteraan dan rasa aman, namun juga membangun masyarakat agar lebih berpendidikan, dewasa dan mampu mandiri dalam mengatasi masalah.
Daerah-daerah perbatasan juga harus bisa mendapatkan pelayanan publik secara maksimal. Siti Zuhro mengatakan negara wajib hadir sesuai dengan amanah dari konstitusi untuk membina, mengayomi, membangun dan mengembangkan daerah perbatasan.
"Kalau daerah-daerah perbatasan ini compang-camping belum menampakkan wajahnya yang bagaimana begitu, itu harus diseriusi," ujarnya.
Oleh karenanya, diharapkan muncul inovasi dan terobosan baru dari para periset sebagai rekomendasi bagi pemerintahan untuk membangun Indonesia, khususnya daerah-daerah perbatasan sebagai wajah atau garda terdepan Indonesia agar terjaga integrasi nasional atau kedaulatan NKRI.*
Baca juga: BRIN dan industri kembangkan teknologi pengolahan kopi
Baca juga: BRIN dan IABIE tingkatkan kerja sama iptek bidang digital
"Masalahnya, bagaimana pembangunan dan pengamanan di daerah perbatasan bisa ditingkatkan secara nyata agar daerah-daerah ini tidak tertinggal dengan negara tetangga," kata Profesor Riset Bidang Politik dan Pemerintahan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora BRIN R Siti Zuhro dalam Webinar Prof Talks: Membangun Indonesia dari Perbatasan di Jakarta, Selasa.
Siti Zuhro menuturkan peningkatan kualitas pembangunan di daerah perbatasan penting dilakukan karena daerah perbatasan merupakan wilayah yang sangat strategis dan menjadi garda terdepan Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara dan merefleksikan keberhasilan pembangunan nasional.
Itu berarti ancaman terhadap satu daerah ataupun pulau di daerah perbatasan Indonesia juga menjadi ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti persoalan antara proteksionis dan kepentingan kapitalis transnasional.
Baca juga: BRIN dorong inovasi pemberdayaan dan pembangunan daerah perbatasan
Baca juga: BRIN sebut Brida bantu daerah susun kebijakan berbasis riset
Siti Zuhro menuturkan daerah-daerah perbatasan sangat memerlukan perhatian khusus, tidak saja sebagai bagian dari komitmen pemerintah menciptakan kesejahteraan dan rasa aman, namun juga membangun masyarakat agar lebih berpendidikan, dewasa dan mampu mandiri dalam mengatasi masalah.
Daerah-daerah perbatasan juga harus bisa mendapatkan pelayanan publik secara maksimal. Siti Zuhro mengatakan negara wajib hadir sesuai dengan amanah dari konstitusi untuk membina, mengayomi, membangun dan mengembangkan daerah perbatasan.
"Kalau daerah-daerah perbatasan ini compang-camping belum menampakkan wajahnya yang bagaimana begitu, itu harus diseriusi," ujarnya.
Oleh karenanya, diharapkan muncul inovasi dan terobosan baru dari para periset sebagai rekomendasi bagi pemerintahan untuk membangun Indonesia, khususnya daerah-daerah perbatasan sebagai wajah atau garda terdepan Indonesia agar terjaga integrasi nasional atau kedaulatan NKRI.*
Baca juga: BRIN dan industri kembangkan teknologi pengolahan kopi
Baca juga: BRIN dan IABIE tingkatkan kerja sama iptek bidang digital
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: