Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Laos berencana memberikan vaksin COVID-19 dosis ke-4 kepada tenaga kesehatan dan warga yang berisiko terkena penyakit serius guna melindungi kelompok-kelompok rentan dari varian Omicron mulai April 2022.

Suntikan penguat atau booster akan digunakan untuk meningkatkan level antibodi terhadap virus COVID-19, yang akan menurunkan risiko penyakit parah, lapor harian Vientiane Times pada Senin (28/3).

Dosis keempat akan diberikan kepada pekerja garis depan, penderita penyakit kronis atau imunodefisiensi dan warga berusia 60 tahun ke atas, lanjut laporan tersebut.

Vaksinasi tambahan juga akan diluncurkan di provinsi-provinsi yang sangat bergantung pada sektor pariwisata atau wilayah dengan tingkat penularan tinggi.

Vaksin Pfizer dan AstraZeneca akan diberikan kepada orang-orang yang telah menerima dosis ketiga setidaknya tiga bulan sebelumnya.

Foto yang diabadikan pada 9 Maret 2022 ini menunjukkan sejumlah orang di Stasiun Muangxay di Jalur Kereta China-Laos di Muangxay, Laos utara. (Xinhua/Kaikeo Saiyasane)


Kelompok masyarakat kedua yang akan mendapatkan dosis keempat adalah polisi, petugas yang bekerja di pintu perbatasan, diplomat, dan pekerja yang masuk ke negara itu.

Kelompok berikutnya yang akan mendapatkan dosis boosteradalah orang-orang yang bekerja di tempat ramai, seperti bank, pabrik, dan bisnis-bisnis yang berkaitan dengan pariwisata, disusul oleh masyarakat umum.

Orang-orang yang sudah pernah tertular COVID-19 bisa mendapatkan vaksinasi dosis pertama, kedua, atau ketiga dua bulan setelah sembuh.

Dosis keempat akan diberikan kepada orang-orang yang telah mendapatkan suntikan boosterpertama lebih dari tiga bulan yang lalu.

Otoritas kesehatan Laos khawatir varian Omicron dapat menyebar ke seluruh negara tersebut, khususnya di kalangan kelompok warga usia 12 hingga 17 tahun yang belum divaksinasi.

Menurut Pusat Informasi dan Pendidikan untuk Kesehatan Laos, sebanyak 75,72 persen populasi yang memenuhi syarat telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama, 60,4 persen telah mendapatkan dosis kedua, dan 16 persen telah mendapatkan dosis ketiga.