Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Golose mengatakan tren Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BNN dari tahun 2020-2021 mengalami kenaikan.

"PNBP BNN dari tahun 2020-2021 trennya mengalami kenaikan, hal itu tergambar dari meningkatnya capaian PNBP tiap tahun," kata Petrus Golose dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, PNBP BNN pada tahun 2020 mencapai Rp5,2 miliar, dari target Rp1,2 miliar sehingga capaiannya 428,6 persen.

Menurut dia, tren positif tersebut berlanjut di tahun 2021 yaitu realisasinya mencapai Rp13,6 miliar atau 138,6 persen, dari target senilai Rp9,4 miliar.

Baca juga: Kepala BNN RI harap sinergi "stakeholders" wujudkan Indonesia Bersinar

Baca juga: Kepala BNN sebut instabilitas politik Myanmar hambat kerja sama


"Untuk tahun 2022, hingga Maret 2022 tercapai Rp4,3 miliar atau 53,3 persen, dari target Rp8,9 miliar. Kami optimistis target tersebut tercapai karena masih ada waktu 9 bulan lagi," ujarnya.

Petrus menjelaskan, ada beberapa langkah yang dilakukan BNN untuk meningkatkan PNBP antara lain transparansi semua prosedur penyelenggaraan layanan BNN.

Hasilnya menurut dia, beberapa satuan kerja BNN berhasil memperoleh penghargaan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yaitu Pusat Laboratorium Narkotika BNN.

Baca juga: Kepala BNN RI resmikan Kampus Bersih Narkoba di UNP

"Lalu satuan yang meraih penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) antara lain BNNP Jawa Tengah, Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan," katanya.

Petrus mengatakan, BNN melakukan digitalisasi layanan PNBP dengan membuat aplikasi "BOSS" (BNN One Stop Services), yang menghubungkan berbagai layanan publik di BNN untuk mempermudah akses masyarakat.

RDP tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh dan dihadiri para anggota Komisi III DPR RI secara fisik dan virtual.