Pacu peran IKM pulihkan ekonomi, Kemenperin gulirkan Program Dapati
29 Maret 2022 15:51 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan secara virtual pada acara "Kick Off Program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) Tahun 2022", Selasa (29/3/2022). ANTARA/HO-Biro Humas Kemenperin/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) berkontribusi dalam upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19, salah satunya dengan menggulirkan Program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (Dapati) 2022.
"Jumlah IKM di tanah air sebanyak 4,4 juta unit pada tahun 2020, dengan penyerapan tenaga kerja IKM lebih dari 10,36 juta orang. IKM memiliki peran cukup strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta yang dinamis,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
Menperin menyampaikan hal itu pada acara “Kick Off Program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (Dapati) Tahun 2022” di Bandung.
Skema pendanaan Dapati adalah 75 persen diambil dari APBN melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) dan 25 persen sisanya merupakan pembiayaan oleh IKM itu sendiri.
Pelaksanaan program itu melalui kegiatan konsultansi dan bimbingan pemanfaatan optimalisasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi proses dan produktivitas di industri.
Sehingga diharapkan kedepannya akan menghasilkan produk berkualitas dengan nilai tambah lebih tinggi yang berujung pada peningkatan daya saing industri dan produknya.
Menperin menjelaskan BSKJI aktif menggulirkan program Dapati dengan tujuan untuk pemberdayaan IKM melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi industri.
Program Dapati meliputi konsultansi teknologi industri guna menyelesaikan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi IKM sehingga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri.
Pemberdayaan UMKM juga mendukung upaya implementasi industri 4.0. Peta jalan Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan Kemenperin juga meliputi pemberdayaan UMKM melalui teknologi seperti e-commerce, pendanaan teknologi, serta jasa konsultansi teknologi.
“Melalui program Dapati ini, diharapkan semakin banyak IKM yang terlibat, sehingga semakin besar dampak yang dirasakan dalam peningkatan perekonomian nasional,” ungkap Agus.
Pada 2022, BSKJI melalui Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri (Pusat Optikji) akan juga menelurkan program Penguatan Industri melalui Pemanfaatan Teknologi (Pinoti).
Program itu memberikan fasilitasi penguatan industri khususnya para wirausaha baru industri melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi, capacity building seperti pelatihan teknis dan manajemen, sertifikasi dan pendaftaran kekayaan intelektual.
Selain itu, difasilitasi pengembangan jejaring yang meliputi pasar, pelaku bisnis, asosiasi industri, perbankan, lembaga penyedia teknologi, perguruan tinggi dan investor guna menumbuhkan industri berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing.
Pada acara tersebut, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman mengemukakan, pemerintah bersama-sama dengan DPR telah secara konsisten dan terus menerus berusaha untuk mendorong penumbuhkembangan dan pemberdayaan usaha IKM di Indonesia.
“DPR RI dalam hal ini Komisi VII yang merupakan mitra kerja Kemenperin akan selalu mendukung upaya-upaya memajukan IKM dan program-program yang pro-rakyat dengan semaksimal mungkin melalui penyediaan anggaran yang cukup sesuai fungsi budgeting yang dimiliki DPR. IKM kita harus semakin maju, semakin produktif, berdaya saing dan mandiri,” paparnya.
Kepala BSKJI Doddy Rahadi menyampaikan, program DAPATI telah dilaksanakan oleh BSKJI sejak tahun 2013 dan telah memberikan dampak langsung pada peningkatan efektivitas dan produktivitas ke 111 IKM yang telah menerima fasilitasi pendampingan dan konsultansi berupa optimalisasi teknologi. Kegiatan Kick Off Dapati tahun 2022 mengambil tema “Growing Together, Growing Stronger”.
Sementara itu, Program Dapati tahun 2022 akan melibatkan sebanyak 11 Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri serta 12 Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Aceh hingga Maluku.
“Selain pembukaan kegiatan Dapati tahun 2022, kegiatan Kick Off Dapati tahun 2022 ini juga dilakukan pemberian penghargaan kepada penyedia layanan jasa konsultansi teknologi industri terbaik, perusahaan industri (IKM) penerima jasa konsultansi teknologi industri dengan kinerja terbaik, dan pembuatan video dokumenter terbaik untuk pelaksanaan program DAPATI tahun 2021,” ungkapnya.
Di samping itu, dilaksanakan kegiatan workshop seleksi proposal Dapati tahun 2022 pada tanggal 30 Maret – 1 April 2022. Jumlah proposal yang masuk pada tahun 2022 ini ada sebanyak 126 judul, yang nantinya akan diseleksi dan akan mendapatkan fasilitas program Dapati 2022.
Baca juga: Kemenperin: Program DAPATI jadi solusi IKM hadapi tantangan usaha
Baca juga: Kemenperin optimalkan hilirisasi karet alam melalui program Dapati
Baca juga: Kemenperin pacu serat alam jadi bahan baku tekstil via program Dapati
"Jumlah IKM di tanah air sebanyak 4,4 juta unit pada tahun 2020, dengan penyerapan tenaga kerja IKM lebih dari 10,36 juta orang. IKM memiliki peran cukup strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta yang dinamis,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
Menperin menyampaikan hal itu pada acara “Kick Off Program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (Dapati) Tahun 2022” di Bandung.
Skema pendanaan Dapati adalah 75 persen diambil dari APBN melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) dan 25 persen sisanya merupakan pembiayaan oleh IKM itu sendiri.
Pelaksanaan program itu melalui kegiatan konsultansi dan bimbingan pemanfaatan optimalisasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi proses dan produktivitas di industri.
Sehingga diharapkan kedepannya akan menghasilkan produk berkualitas dengan nilai tambah lebih tinggi yang berujung pada peningkatan daya saing industri dan produknya.
Menperin menjelaskan BSKJI aktif menggulirkan program Dapati dengan tujuan untuk pemberdayaan IKM melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi industri.
Program Dapati meliputi konsultansi teknologi industri guna menyelesaikan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi IKM sehingga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri.
Pemberdayaan UMKM juga mendukung upaya implementasi industri 4.0. Peta jalan Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan Kemenperin juga meliputi pemberdayaan UMKM melalui teknologi seperti e-commerce, pendanaan teknologi, serta jasa konsultansi teknologi.
“Melalui program Dapati ini, diharapkan semakin banyak IKM yang terlibat, sehingga semakin besar dampak yang dirasakan dalam peningkatan perekonomian nasional,” ungkap Agus.
Pada 2022, BSKJI melalui Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri (Pusat Optikji) akan juga menelurkan program Penguatan Industri melalui Pemanfaatan Teknologi (Pinoti).
Program itu memberikan fasilitasi penguatan industri khususnya para wirausaha baru industri melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi, capacity building seperti pelatihan teknis dan manajemen, sertifikasi dan pendaftaran kekayaan intelektual.
Selain itu, difasilitasi pengembangan jejaring yang meliputi pasar, pelaku bisnis, asosiasi industri, perbankan, lembaga penyedia teknologi, perguruan tinggi dan investor guna menumbuhkan industri berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing.
Pada acara tersebut, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman mengemukakan, pemerintah bersama-sama dengan DPR telah secara konsisten dan terus menerus berusaha untuk mendorong penumbuhkembangan dan pemberdayaan usaha IKM di Indonesia.
“DPR RI dalam hal ini Komisi VII yang merupakan mitra kerja Kemenperin akan selalu mendukung upaya-upaya memajukan IKM dan program-program yang pro-rakyat dengan semaksimal mungkin melalui penyediaan anggaran yang cukup sesuai fungsi budgeting yang dimiliki DPR. IKM kita harus semakin maju, semakin produktif, berdaya saing dan mandiri,” paparnya.
Kepala BSKJI Doddy Rahadi menyampaikan, program DAPATI telah dilaksanakan oleh BSKJI sejak tahun 2013 dan telah memberikan dampak langsung pada peningkatan efektivitas dan produktivitas ke 111 IKM yang telah menerima fasilitasi pendampingan dan konsultansi berupa optimalisasi teknologi. Kegiatan Kick Off Dapati tahun 2022 mengambil tema “Growing Together, Growing Stronger”.
Sementara itu, Program Dapati tahun 2022 akan melibatkan sebanyak 11 Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri serta 12 Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Aceh hingga Maluku.
“Selain pembukaan kegiatan Dapati tahun 2022, kegiatan Kick Off Dapati tahun 2022 ini juga dilakukan pemberian penghargaan kepada penyedia layanan jasa konsultansi teknologi industri terbaik, perusahaan industri (IKM) penerima jasa konsultansi teknologi industri dengan kinerja terbaik, dan pembuatan video dokumenter terbaik untuk pelaksanaan program DAPATI tahun 2021,” ungkapnya.
Di samping itu, dilaksanakan kegiatan workshop seleksi proposal Dapati tahun 2022 pada tanggal 30 Maret – 1 April 2022. Jumlah proposal yang masuk pada tahun 2022 ini ada sebanyak 126 judul, yang nantinya akan diseleksi dan akan mendapatkan fasilitas program Dapati 2022.
Baca juga: Kemenperin: Program DAPATI jadi solusi IKM hadapi tantangan usaha
Baca juga: Kemenperin optimalkan hilirisasi karet alam melalui program Dapati
Baca juga: Kemenperin pacu serat alam jadi bahan baku tekstil via program Dapati
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: