Ambon kota musik!
8 Oktober 2011 00:42 WIB
Ambon Jazz Festival. Seluruh pengisi acara, panitia dan tamu undangan menari bersama dalam "Dancing On The Bay" yang menjadi pembuka acara Ambon Jazz Festival Plus Festival (AJPF) 2011 yang berlangsung di atas KMP Teluk Ambon, Kamis (6/10) malam. Penyelenggaraan AJPF pada tanggal 7-9 Oktober tersebut sekaligus mendeklarasikan Ambon sebagai kota musik. (FOTO ANTARA/Arum Tresnaningtyas Dayuputri)
Ambon (ANTARA News) - Musik tidak perlu bahasa khusus karena musik itu adalah bahasa, dimana setiap orang bisa saling mengerti. Kota indah di Teluk Ambon, yaitu Kota Ambon, selalu diselubungi musik sehingga Gubernur Maluku, Karel Ralahalu, dan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, mendeklarasikan Ambon sebagai kota musik di Indonesia.
Deklarasi yang dibacakan secara bersama oleh Ralahalu dan Loulhenapessy yang kemudian memukul tifa itu, sekaligus menandai pembukaan pergelaran musik Ambon Jazz Plus Festival (AJPF) 2011, yang dipusatkan di kawasan Taman Pattimura, Ambon, Jumat malam
"Sudah sepantasnya Ambon menjadi kota musik di Indonesia, karena dari kota ini lahir banyak penyanyi legendaris serta musisi handal yang mewarnai khasanah musik di tanah air," kata Ralahalu.
Menurutnya, penyelengaraan AJPF yang memasuki tahun ke tiga menandakan Ambon pantas menjadi kota musik, dan event itu ini harus menjadi kegiatan bertaraf internasional.
"AJPF harus menjadi kegiatan internasional karena musisi yang tampil bukan hanya lokal tetapi nasional dan mancanegara," katanya.
Louhenapessy juga menyatakan, momentum AJPF harus digunakan untuk merajut hubungan persaudaraan, bukan saja untuk masyarakat Ambon tetapi nasional dan internasional.
Fakta membuktikan orang Ambon memiliki talenta bermusik, selain itu kota ini juga selalu diwarnai lantunan musik nan indah dan merdu.
"Melalui ajang AJPF ini pemerintah dan masyarakat sepakat menjadikan Ambon sebagai kota musik," katanya.
Ia mengatakan, musik adalah bahasa universal yang mampu menembus segala perbedaan dan sekat yang memisahkan hubungan persaudaraan.
"Musik juga mampu menjembatani hubungan serta perbedaan bahasa, suku dan agama. Karena itu musik harus dilestarikan dengan baik," ujar Richard.
Ditambahkannya, masyarakat Ambon harus bangga karena kegiatan berskala internasional ini telah digelar tiga kali dan menjadikan Ambon semakin terkenal di dalam dan luar negeri.
"Kita harus bangga menjadi tuan rumah penyelengaraan pergelaran musik ini. Kebangaan ini harus ditunjukkan dengan menjaga keamanan dan kebersihan kota, sehingga setiap tamu yang datang menjadi betah dan ingin kembali ke kota Ambon manise," ujarnya Wali Kota Louhenapessy.
AJPF 2011 yang akan berlangsung hingga Minggu (9/10) menghadirkan 180 musisi dan penyanyi dari dalam dan luar negeri, disasarkan untuk mengubah image Kota Ambon sebagai wilayah yang aman dan damai untuk dikunjungi, sekaligus menjadi kota musik terkenal di Indonesia, maupun mancanegara. (ANT)
Deklarasi yang dibacakan secara bersama oleh Ralahalu dan Loulhenapessy yang kemudian memukul tifa itu, sekaligus menandai pembukaan pergelaran musik Ambon Jazz Plus Festival (AJPF) 2011, yang dipusatkan di kawasan Taman Pattimura, Ambon, Jumat malam
"Sudah sepantasnya Ambon menjadi kota musik di Indonesia, karena dari kota ini lahir banyak penyanyi legendaris serta musisi handal yang mewarnai khasanah musik di tanah air," kata Ralahalu.
Menurutnya, penyelengaraan AJPF yang memasuki tahun ke tiga menandakan Ambon pantas menjadi kota musik, dan event itu ini harus menjadi kegiatan bertaraf internasional.
"AJPF harus menjadi kegiatan internasional karena musisi yang tampil bukan hanya lokal tetapi nasional dan mancanegara," katanya.
Louhenapessy juga menyatakan, momentum AJPF harus digunakan untuk merajut hubungan persaudaraan, bukan saja untuk masyarakat Ambon tetapi nasional dan internasional.
Fakta membuktikan orang Ambon memiliki talenta bermusik, selain itu kota ini juga selalu diwarnai lantunan musik nan indah dan merdu.
"Melalui ajang AJPF ini pemerintah dan masyarakat sepakat menjadikan Ambon sebagai kota musik," katanya.
Ia mengatakan, musik adalah bahasa universal yang mampu menembus segala perbedaan dan sekat yang memisahkan hubungan persaudaraan.
"Musik juga mampu menjembatani hubungan serta perbedaan bahasa, suku dan agama. Karena itu musik harus dilestarikan dengan baik," ujar Richard.
Ditambahkannya, masyarakat Ambon harus bangga karena kegiatan berskala internasional ini telah digelar tiga kali dan menjadikan Ambon semakin terkenal di dalam dan luar negeri.
"Kita harus bangga menjadi tuan rumah penyelengaraan pergelaran musik ini. Kebangaan ini harus ditunjukkan dengan menjaga keamanan dan kebersihan kota, sehingga setiap tamu yang datang menjadi betah dan ingin kembali ke kota Ambon manise," ujarnya Wali Kota Louhenapessy.
AJPF 2011 yang akan berlangsung hingga Minggu (9/10) menghadirkan 180 musisi dan penyanyi dari dalam dan luar negeri, disasarkan untuk mengubah image Kota Ambon sebagai wilayah yang aman dan damai untuk dikunjungi, sekaligus menjadi kota musik terkenal di Indonesia, maupun mancanegara. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: