Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah Menteri Pertanian dan Kehutanan dari Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (AMAF) bersama Menteri Pertanian dan Kehutanan dari negara Plus Tiga --China, Jepang, Korea Selatan-- menyepakati kerja sama di sejumlah bidang strategis.

"Dalam pertemuan Menteri-Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN (AMAF) Plus Tiga ke-11 ini kami menyepakati kerja sama di bidang ketahanan pangan, perikanan dan kehutanan," kata Menteri Pertanian Suswono.

Suswono menjelaskan guna mengembangkan hal itu para menteri mendukung pengembangan kerangka kerja Strategi Kerja Sama ASEAN Plus Tiga (APTCS), yang terdiri atas enam bidang yaitu penguatan ketahanan pangan, pengembangan energi biomassal, pengelolaan hutan berkelanjutan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pengendalian kesehatan hewan dan penyakitnya serta pembenahan pembabatan hutan antar-negara.

Dalam kesepakatan tersebut para menteri ASEAN Plus Tiga juga menandatangani pembentukan Cadangan Beras Darurat ASEAN Plus Tiga (APTERR) dengan pengumpulan beras sebanyak 787 ribu ton.

"Negara Plus Tiga masing-masing menyumbang 100 ribu ton dan Indonesia menyumbang sebanyak 12 ribu ton," kata Suswono.

Menurut Menteri Suswono, guna menambah nilai manfaat APTERR, para menteri juga sepakat meneliti rencana perluasan komoditas APTERR, yang tidak hanya menyokong komoditas beras tetapi juga komoditas lain pangan dan memperluas fungsi APTERR tidak hanya dikucurkan untuk bencana melainkan juga jika terjadi gejolak ekonomi.

Selain itu ASEAN Plus Tiga juga menyepakati pendirian Sistem Informasi Ketahanan Pangan ASEAN (AFSIS), yang akan dioperasikan pada 2012, setelah berakhirnya proyek AFSIS --yang sedang dilaksanakan.

"Sasarannya adalah mendirikan Pusat Jaringan AFSIS sebagai mekanisme pertahanan pangan bagi sejumlah negara ASEAN Plus Tiga. Rencana kegiatannya adalah Laporan Analisis Ketahanan Pangan ASEAN (AFSAR), Model Perkiraan Ketahanan Pangan (FSFM) dan memperluas data inti ketahanan pangan di dunia," ujar Suswono.

Para Menteri ASEAN juga meminta bantuan kepada Negara Plus Tiga untuk mendukung dan bekerja-sama di bidang ketahanan perikanan guna mendorong upaya berkelanjutan mendorong perikanan sebagai ketahanan pangan di kawasan ASEAN menjelang 2020, kata Suswono.

Para menteri yang hadir saat pertemuan AMAF Plus Tiga Ke-11 terdiri atas Menteri Pertanian Indonesia Suswono, Menteri Industri dan Sumber Daya Utama Brunei Darussalam Pehin Dato Yahya, Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kamboja Chan Tong Yves, Menteri Pertanian dan Kehutanan Laos Vilayvanh Phomkhe, Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Tanaman Malaysia Noh Bin Omar, Deputi Menteri Pertanian dan Irigasi Myanmar Ohn Than.

Selain itu Menteri Pertanian Filipina Joel S. Rudinas, Menteri Pengembangan Nasional dan Pertahanan Singapura Mohamad Maliki Bin Osman, Menteri Pertanian dan Kerja Sama Thailand Supatra Thanaseniwat serta Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Wilayah Terpencil Viet Nam Nguyen Thi Xuan Thu juga menghadiri pertemuan yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta tersebut.

Para menteri pertanian dan perwakilan ASEAN dari negara Plus Tiga terdiri atas Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang Michihiko Kano, Deputi Menteri Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Republik Korea Kim Jong-Jin, Konsultan Senior Kementerian Pertanian China Zhu Baocheng dan Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN bagi Komunitas Ekonomi ASEAN S. Pushpanathan.

Sebelumnya pertemuan pejabat tinggi Kementerian Pertanian dan Kehutanan ASEAN telah berlangsung pada 3-5 Oktober 2011 di tempat yang sama. Selain itu sidang para Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN (AMAF) Ke-33 juga telah berlangsung pada 6 Oktober.

Sidang pertama para Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN dengan India direncanakan berlangsung pada 8 Oktober dan pertemuan AMAF Plus Tiga ke-12 direncanakan dilakukan di Laos pada 2012.

(T.SDP-12/C003)