Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 merosot 0,14 persen
29 Maret 2022 06:53 WIB
Pekerja terlihat berbincang di atas papan elektronik pergerakan saham di London Stock Exchange, Inggris. REUTERS/Paul Hackett/aa.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (28/3/2022), berbalik melemah dari keuntungan dua hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,14 persen atau 10,21 poin, menjadi menetap di 7.473,14 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,21 persen atau 15,97 poin menjadi 7.483,35 poin pada Jumat (25/3/2022), setelah terkerek 0,09 persen atau 6,75 poin menjadi 7.467,38 poin pada Kamis (24/3/2022), dan jatuh 0,22 persen atau 16,09 poin menjadi 7.460,63 poin pada Rabu (23/3/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC yang anjlok 10,68 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Inggris Barclays terpuruk 4,08 persen.
Sementara itu, Polymetal International PLC, perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melambung 38,07 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan barang konsumsi multinasional Inggris Reckitt Benckiser Group PLC yang terangkat 2,86 persen, serta perusahaan manajemen aset multinasional Inggris Schroders PLC meningkat 2,37 persen.
Indeks FTSE 100 menguat 0,21 persen atau 15,97 poin menjadi 7.483,35 poin pada Jumat (25/3/2022), setelah terkerek 0,09 persen atau 6,75 poin menjadi 7.467,38 poin pada Kamis (24/3/2022), dan jatuh 0,22 persen atau 16,09 poin menjadi 7.460,63 poin pada Rabu (23/3/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC yang anjlok 10,68 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Inggris Barclays terpuruk 4,08 persen.
Sementara itu, Polymetal International PLC, perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melambung 38,07 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan barang konsumsi multinasional Inggris Reckitt Benckiser Group PLC yang terangkat 2,86 persen, serta perusahaan manajemen aset multinasional Inggris Schroders PLC meningkat 2,37 persen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022
Tags: