Kemenkop: Digitalisasi UMKM perlu pendekatan dari hulu ke hilir
28 Maret 2022 23:31 WIB
Suasana pertemuan kelompok kerja 1 dalam Rapat Koordinasi Nasional Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM Tahun 2022 di Jakarta, Senin (28/3/2022). (ANTARA/HO-KemenkopUKM)
Jakarta (ANTARA) - Upaya digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memerlukan pendekatan secara holistik dari hulu ke hilir, kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut Siti, upaya itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri dan memerlukan kerja sama di antara para pemangku kepentingan.
"Kita perlu menyusun roadmap (peta jalan) untuk mewujudkan target 30 juta UMKM digital dan 1 juta UMKM masuk ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” katanya dalam pertemuan kelompok kerja 1 Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM Tahun 2022.
Proses UMKM masuk ke dalam ekosistem digital (onboarding), kata dia, membutuhkan metode pendekatan, pemetaan, dan sinergi lintas sektoral guna mendorong 30 juta pelaku UMKM onboarding pada 2024.
Menurut Siti, para pelaku UMKM harus memperhatikan berbagai hal, termasuk literasi digital, kapasitas produksi, dan pola pikir kewirausahaan.
Baca juga: Kemenkop dukung usaha ternak lebah madu kalulut Ponpes Mihbahul Munir
"Working group ini diharapkan menghasilkan komitmen dari semua stakeholder, dari semua yang hadir untuk pemetaan, strategi lintas sektoral untuk mewujudkan target 30 juta UMKM ke platform digital," katanya.
Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi mengatakan digitalisasi UMKM harus segera dilakukan untuk merebut potensi nilai ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai 146 miliar dolar AS (Rp2,10 kuadriliun) pada 2045.
Menurut dia, usaha mendorong UMKM go digital cenderung mudah dilakukan. Namun, kesulitan yang dihadapi adalah memberikan pendampingan agar pelaku UMKM tetap berbisnis secara berkelanjutan karena banyak dari mereka yang belum "melek digital".
“Kita harus mengajari dari hulu ke hilir. Adopsi teknologi dapat meningkatkan produktivitas UMKM," kata Iwan.
Kelompok kerja 1 Kemenkop mengundang para pakar dalam pertemuan itu untuk membagikan metode dan strategi percepatan digitalisasi UMKM.
Mereka juga mengundang pelaku e-commerce lokal milik pemerintah daerah yang berhasil mengembangkan digitalisasi UMKM.
Baca juga: Kemenkop fasilitasi 20 UKM sektor kopi ikut pameran di Jakarta
Baca juga: Kemenkop UKM-Grab bersinergi menduniakan UMKM NTB lewat MotoGP
Menurut Siti, upaya itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri dan memerlukan kerja sama di antara para pemangku kepentingan.
"Kita perlu menyusun roadmap (peta jalan) untuk mewujudkan target 30 juta UMKM digital dan 1 juta UMKM masuk ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” katanya dalam pertemuan kelompok kerja 1 Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM Tahun 2022.
Proses UMKM masuk ke dalam ekosistem digital (onboarding), kata dia, membutuhkan metode pendekatan, pemetaan, dan sinergi lintas sektoral guna mendorong 30 juta pelaku UMKM onboarding pada 2024.
Menurut Siti, para pelaku UMKM harus memperhatikan berbagai hal, termasuk literasi digital, kapasitas produksi, dan pola pikir kewirausahaan.
Baca juga: Kemenkop dukung usaha ternak lebah madu kalulut Ponpes Mihbahul Munir
"Working group ini diharapkan menghasilkan komitmen dari semua stakeholder, dari semua yang hadir untuk pemetaan, strategi lintas sektoral untuk mewujudkan target 30 juta UMKM ke platform digital," katanya.
Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi mengatakan digitalisasi UMKM harus segera dilakukan untuk merebut potensi nilai ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai 146 miliar dolar AS (Rp2,10 kuadriliun) pada 2045.
Menurut dia, usaha mendorong UMKM go digital cenderung mudah dilakukan. Namun, kesulitan yang dihadapi adalah memberikan pendampingan agar pelaku UMKM tetap berbisnis secara berkelanjutan karena banyak dari mereka yang belum "melek digital".
“Kita harus mengajari dari hulu ke hilir. Adopsi teknologi dapat meningkatkan produktivitas UMKM," kata Iwan.
Kelompok kerja 1 Kemenkop mengundang para pakar dalam pertemuan itu untuk membagikan metode dan strategi percepatan digitalisasi UMKM.
Mereka juga mengundang pelaku e-commerce lokal milik pemerintah daerah yang berhasil mengembangkan digitalisasi UMKM.
Baca juga: Kemenkop fasilitasi 20 UKM sektor kopi ikut pameran di Jakarta
Baca juga: Kemenkop UKM-Grab bersinergi menduniakan UMKM NTB lewat MotoGP
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: