Jakarta (ANTARA) - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri Inspektur Jenderal Polisi Helmy Santika menerjunkan tim untuk mengecek secara langsung ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar, distributor, dan sentra-sentra pangan menjelang Ramadhan.

"Satgas Pangan Polri di pusat dan daerah langsung menindaklanjuti instruksi Kapolri dengan melakukan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Satgas juga berkomunikasi dengan para pedagang untuk mendapatkan masukan, termasuk mendengarkan keluhan-keluhan bila ada," kata Helmy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Satgas menerjunkan tim tersebut untuk menindaklanjuti instruksi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya guna memastikan ketersediaan bahan pokok, kelancaran distribusi, dan kesesuaian harga dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Dari hasil rapat koordinasi dan monitoring di lapangan, kata Helmy, ketersediaan semua bahan pokok pangan dinilai aman menjelang bulan puasa. Timnya juga melakukan pengawasan ketat minyak goreng jenis curah karena ada subsidi dari pemerintah.

"Hasil pemantauan di lapangan, ketersediaan aman, distribusi lancar, dan harga relatif masih sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi) ataupun harga acuan, serta relatif terjangkau oleh masyarakat," ujar Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen ini.

Dari hasil sidak tim Satgas Pangan Polri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, ketersediaan sembilan bahan pokok terpantau aman. Harga juga relatif stabil dan sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Tim sidak Satgas Pangan mengatakan bahwa harga minyak goreng kemasan sejumlah merek di Pasar Induk Kramat Jati sebesar Rp25 ribu per liter, gula pasir Rp14 ribu/kg, bawang merah Rp24 ribu sampai Rp25 ribu/kg, bawang putih bersih Rp26 ribu/kg, bawang bombai Rp30 ribu/kg, cabai merah Rp35 ribu/kg, cabai keriting Rp26 ribu/kg, dan cabai hijau Rp18 ribu/kg.

Helmy mengimbau masyarakat agar memahami setiap kebijakan pemerintah terkait dengan pangan, jangan mudah termakan isu, serta tetap bijak berbelanja sesuai dengan kebutuhan karena stok dan ketersediaan aman.

"Belilah kebutuhan secukupnya, jangan berlebihan serta menyimpan stok melebihi kebutuhan, khususnya minyak goreng curah yang saat ini sedang diupayakan stabilisasi oleh Pemerintah,” kata Kasatgas.

Terkait dengan penegakan hukum, Helmy mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan pilihan terakhir. Namun, dia mengingatkan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan kepada pelaku usaha yang sudah berkali-kali diberi teguran tetapi tidak mengindahkan.

"Polri akan bertindak objektif terhadap para pelaku yang akan berbuat curang memanfaatkan situasi untuk kepentingan sendiri. Akan tetapi, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana stok, ketersediaan barang, serta distribusi tidak mengalami hambatan," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah pastikan ketersediaan sembako aman saat Ramadan

Baca juga: Mentan: Ketersediaan pangan jelang Ramadan aman dan terkendali