"Semoga pada 2022 pembangunan selesai untuk pembangunan tahap kedua dari Taba Penanjung ke Kepahiang," kata Rohidin.
Ia menyebutkan bahwa pada penetapan program Pembangunan Jalan Tol Bengkulu - Lubuk Linggau pada awal 2019 memiliki progres yang cepat.
Sebab berdasarkan hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu diketahui bahwa tidak ada kendala terhadap penyelesaian pembangunan tol tahap pertama yang telah mencapai 94 persen lebih.
Di sisi lain, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu Iskandar Novianto menjelaskan, berdasar hasil pengawasan kelanjutan pembangunan Jalan Tol Bengkulu - Lubuk Linggau tahap kedua, pihaknya tidak menemukan kendala berarti dan pembebasan lahan.
"Untuk pembebasan lahan tahap kedua yaitu dari Taba Penanjung ke Kepahiang telah tuntas," ujarnya.
Namun untuk pembebasan lahan tahap ketiga yaitu dari Kepahiang menuju Lubuk Linggau masih terkendala.
Sehingga diperlukan mediasi antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Pemerintah Kota Lubuk Linggau sebab lahan tersebut berada di wilayah perbatasan.
Jalan Tol Taba Penanjung - Bengkulu memiliki main road yang terbentang sepanjang 17,6 kilometer dan merupakan bagian dari Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu dengan total panjang mencapai 96 km.
Untuk pengerjaan Tol Taba Penanjung - Bengkulu dimulai pada September 2019, jalan tol tersebut memiliki dua gerbang tol, dua simpang susun/junction, 21 jembatan, dan direncanakan memiliki satu rest area. Untuk kecepatan rencana dalam jalan tol tersebut sekitar 80 km/jam.