Jakarta (ANTARA) - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), produsen porselen cetakan sarung tangan, mencatatkan laba bersih sebesar Rp392,15 miliar atau tumbuh 172 persen pada tahun buku 2021, dari sebelumnya Rp144,19 miliar di 2020.

Presiden Direktur MARK Ridwan Goh dalam pernyataan di Jakarta, Senin, mengatakan pencapaian ini merupakan keberhasilan perseroan dalam menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan.

"Kenaikan laba ini didukung dengan strategi meningkatkan kapasitas produksi dengan tetap menjaga efisiensi Perseroan walaupun di tengah pandemi COVID-19," katanya.

Menurut dia, sentimen positif yang mendorong pertumbuhan bisnis perseroan di tahun 2021 ini adalah meningkatnya kesadaran akan kesehatan terutama dengan adanya pandemi COVID-19 di seluruh dunia.

"Dengan optimisme serta kerja sama yang baik diseluruh lini manajemen, target penjualan konsolidasi Rp1,1 triliun dengan laba bersih bisa mencapai sekitar Rp392 miliar di akhir tahun 2021 ini sudah tercapai," kata Goh.

Data Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA) menyatakan bahwa permintaan sarung tangan di tingkat global selama pandemi tumbuh antara 25 persen sampai dengan 35 persen, sehingga permintaan sarung tangan dunia telah melebihi kapasitas produksi yang tersedia.

Kondisi tersebut mengakibatkan cukup pesatnya pertumbuhan pabrik sarung tangan di Malaysia, Thailand dan China dan diperkirakan permintaan akan tetap terjadi hingga pertengahan tahun 2022.

Peningkatan kesadaran akan kesehatan masyarakat global pada masa endemi juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan hingga tumbuh antara 12 persen sampai dengan 15 persen. Angka ini lebih besar dari masa pertumbuhan sebelum masa pandemi di angka 10 persen.

Penggunaan sarung tangan juga semakin meningkat untuk industri Medical, Food and Beverage (F&B), dan Aviation di negara-negara berkembang yang akan berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan bisnis perseroan.

Oleh karena itu, ia memastikan perseroan akan terus menjaga pertumbuhan usaha, termasuk dengan menyiapkan pabrik baru di Desa Dalu, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 2 juta unit per bulan di 2022 dan memenuhi permintaan yang meningkat.

"Di 2022 nanti, penjualan konsolidasi diprediksikan akan naik 30 persen dari 2021 yaitu menjadi Rp1,47 triliun dan bottom line sekitar Rp450 miliar," katanya.

Baca juga: Mark Dynamics raup laba Rp144,19 miliar sepanjang 2020

Baca juga: Mark Dynamics targetkan laba tumbuh 66 persen pada 2021

Baca juga: Emiten produsen cetakan sarung tangan MARK bagi dividen Rp26,6 miliar