Produksi Toyota pulih
7 Oktober 2011 09:32 WIB
Toyota Pius saat dipamerkan di Jakarta beberapa waktu lalu.Kendaraan bertenaga hybrid mesin dan listrik tersebut menjadi salah satu model laris yang punya daftar tunggu 3 bulan.(ANTARA News/Lukisatrio)
Jakarta (ANTARA News) - Produksi Toyota Motor secara global pada September sudah pulih seperti sebelum terjadi tsunami.
Petinggi Toyota di Jepang pada hari Kamis mengemukakan bahwa keadaan tersebut dua bulan lebih cepat dari perkiraan.
Seperti dilaporkan AFP, perusahaan terbesar bidang otomotif tersebut kembali mampu memenuhi pesanan dalam dan luar Jepang seiring pasokan komponen dan suku cadang kembali normal.
Sebagian besar pabrik Toyota di Jepang terpaksa sementara tutup setelah tsunami pada tanggal 11 Maret. Bencana itu juga merusak beberapa pabrik komponen sehingga berdampak besar terhadap pasokan.
Kurangnya pasokan komponen dari Jepang telah berdampak pada berbagai pabrik Toyota di luar Jepang. Penjualan mereka anjlok di bulan April hingga Juni.
Tapi, model-model yang populer tetap punya daftar tunggu panjang. Ada delapan model yang peminatnya harus menunggu lama, salah satunya adalah Prius Hybrid yang pembelinya harus menunggu selama tiga bulan, tulis kantor berita Kyodo.
(A038)
Petinggi Toyota di Jepang pada hari Kamis mengemukakan bahwa keadaan tersebut dua bulan lebih cepat dari perkiraan.
Seperti dilaporkan AFP, perusahaan terbesar bidang otomotif tersebut kembali mampu memenuhi pesanan dalam dan luar Jepang seiring pasokan komponen dan suku cadang kembali normal.
Sebagian besar pabrik Toyota di Jepang terpaksa sementara tutup setelah tsunami pada tanggal 11 Maret. Bencana itu juga merusak beberapa pabrik komponen sehingga berdampak besar terhadap pasokan.
Kurangnya pasokan komponen dari Jepang telah berdampak pada berbagai pabrik Toyota di luar Jepang. Penjualan mereka anjlok di bulan April hingga Juni.
Tapi, model-model yang populer tetap punya daftar tunggu panjang. Ada delapan model yang peminatnya harus menunggu lama, salah satunya adalah Prius Hybrid yang pembelinya harus menunggu selama tiga bulan, tulis kantor berita Kyodo.
(A038)
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: