Wamendag: Stok kebutuhan pokok jelang Ramadhan tersedia
28 Maret 2022 16:12 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kedua kiri) didampingi Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Rizali (kedua kiri) beserta jajaran berbincang dengan pedagang saat meninjau ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar KM 5 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (28/3/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/PRAS/aa.
Palembang (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memastikan stok kebutuhan pokok tersedia menjelang Ramadhan berdasarkan hasil pemantauannya di pasar tradisional.
“Mulai dari Bulog, pemerintah pusat dan pemerintah daerah turun ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan stok jelang Ramadhan. Saya cek, tanya langsung ke pedagang, barang-barang yang dibutuhkan itu ada,” kata Jerry yang diwawancarai setelah memantau ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar KM5 Palembang, Senin.
Ia mengatakan pemerintah sangat menekankan ketersediaan stok kebutuhan pokok terutama minyak goreng, gula, cabai, bawang puting dan bawang merah pada satu pekan menjelang Ramadhan.
Berdasarkan pantauannya ke sejumlah pedagang di pasar tersebut, mayoritas mengatakan bahwa tidak kesulitan untuk mendapatkan barang dan komoditas tersebut. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok dinilai masih terkendali.
Walau demikian, ia tak membantah terdapat sejumlah kebutuhan pokok juga mengalami fluktuasi harga, akan tetapi dinilai masih dalam keadaan wajar.
"Pemerintah berharap kondisi ini tetap terjaga hingga Ramadhan," kata dia.
Seperti harga telur ayam yang saat ini mulai bergerak naik menjadi Rp23.000 per kilogram, meski masih ada pedagang di pasar itu yang menjual dengan harga Rp21.000 per kilogram hingga Rp22.000 per kilogram. Baginya, kondisi ini masih relatif baik karena Ramadhan tinggal satu pekan lagi.
Termasuk untuk ketersediaan minyak goreng, yang menurutnya tidak terjadi kelangkaan baik untuk minyak goreng kemasan maupun minyak curah.
“Minyak curah, saya cek ada yang jual Rp14.000 per kilogram adan Rp14.500 per kilogram. Kami berupaya mengingatkan pedagang agar sesuai aturan (HET Rp14.000 per kilogram),” kata dia.
Terkait minyak goreng, terpenting bagi pemerintah yakni stok tersedia walau sejumlah pedagang mengaku bahwa dijatahi oleh agen. “Jika masih dibatasi kami akan cek di ritel,” kata dia.
Selain memastikan stok kebutuhan pokok, pemerintah juga memastikan kelancaran distribusi.
Ketika ditanya terkait adanya antrean kendaraan pengangkut kebutuhan pokok di SPBU untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi, ia berharap pemerintahan di tingkat daerah dapat berkoordinasi dengan pihak terkait agar keadaan tersebut tidak mengganggu kelancaran distribusi.
Sementara itu, sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar KM 5 mulai bergerak naik pada satu pekan menjelang Ramadhan.
Ali, pedagang sayuran di Pasar KM5 Palembang, mengatakan harga cabai merah mengalami kenaikan dari Rp28.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, bawang putih dari Rp24.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, bawang bombai relatif stabil Rp25.000 per kilogram, cabai rawit Rp25.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yakni bawang merah dari Rp38.000 menjadi Rp32.000 per kilogram dan cabai rawit merah Rp50.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
“Yang terasa kenaikan cabai merah, yang lain relatif stabil seperti tomat, wortel, sayur-sayuran seperti kubis, oyong, sawi dan lainnya,” kata Ali.
Sementara itu, pantauan ANTARA di pasar tersebut, harga telur ayam bergerak naik dari Rp21.000 menjadi Rp23.000 per kilogram. Kemudian, minyak goreng kemasan merek Fortune Rp23.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp14.500 per kilogram, gula pasir Rp13.000 per kilogram.
Fendy, pemilik Toko Sumber Jaya mengatakan dirinya terbatas dalam mendapatkan pasokan minyak curah dari agen sehingga hanya melepas komoditas tersebut ke pelanggan.
“Karena dapatnya sedikit jadi hanya jual ke langganan saja, seperti penjual gorengan dan lainnya,” kata Maifung.
Setiap hari setidaknya ia mendapatkan jatah 180 liter minyak curah dari agen, yang dipastikan habis terjual.
Demikian juga dengan pedagang lainnya, Maifung, pemilik toko Laris Maris di Pasar KM5 Palembang, yang hanya mendapatkan jatah dua jerigen minyak curah bervolume masing-masing 20 liter.
"Susah dapat untuk minyak curah, tapi untuk minyak kemasan banyak, ada Fortune, Sania dan Sofia. Harganya berkisar Rp22.000 hingga Rp23.000 per kilogram. Tapi untuk minyak curah saya terpaksa jual Rp16.000 per liter karena beli dari agen Rp15.000 per liter," kata dia.
Baca juga: Berharap menuju Ramadhan 2022 dengan harga sembako yang terkendali
Baca juga: Kapolri ingatkan satkerwil waspadai kenaikan harga pangan jelang puasa
“Mulai dari Bulog, pemerintah pusat dan pemerintah daerah turun ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan stok jelang Ramadhan. Saya cek, tanya langsung ke pedagang, barang-barang yang dibutuhkan itu ada,” kata Jerry yang diwawancarai setelah memantau ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar KM5 Palembang, Senin.
Ia mengatakan pemerintah sangat menekankan ketersediaan stok kebutuhan pokok terutama minyak goreng, gula, cabai, bawang puting dan bawang merah pada satu pekan menjelang Ramadhan.
Berdasarkan pantauannya ke sejumlah pedagang di pasar tersebut, mayoritas mengatakan bahwa tidak kesulitan untuk mendapatkan barang dan komoditas tersebut. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok dinilai masih terkendali.
Walau demikian, ia tak membantah terdapat sejumlah kebutuhan pokok juga mengalami fluktuasi harga, akan tetapi dinilai masih dalam keadaan wajar.
"Pemerintah berharap kondisi ini tetap terjaga hingga Ramadhan," kata dia.
Seperti harga telur ayam yang saat ini mulai bergerak naik menjadi Rp23.000 per kilogram, meski masih ada pedagang di pasar itu yang menjual dengan harga Rp21.000 per kilogram hingga Rp22.000 per kilogram. Baginya, kondisi ini masih relatif baik karena Ramadhan tinggal satu pekan lagi.
Termasuk untuk ketersediaan minyak goreng, yang menurutnya tidak terjadi kelangkaan baik untuk minyak goreng kemasan maupun minyak curah.
“Minyak curah, saya cek ada yang jual Rp14.000 per kilogram adan Rp14.500 per kilogram. Kami berupaya mengingatkan pedagang agar sesuai aturan (HET Rp14.000 per kilogram),” kata dia.
Terkait minyak goreng, terpenting bagi pemerintah yakni stok tersedia walau sejumlah pedagang mengaku bahwa dijatahi oleh agen. “Jika masih dibatasi kami akan cek di ritel,” kata dia.
Selain memastikan stok kebutuhan pokok, pemerintah juga memastikan kelancaran distribusi.
Ketika ditanya terkait adanya antrean kendaraan pengangkut kebutuhan pokok di SPBU untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi, ia berharap pemerintahan di tingkat daerah dapat berkoordinasi dengan pihak terkait agar keadaan tersebut tidak mengganggu kelancaran distribusi.
Sementara itu, sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar KM 5 mulai bergerak naik pada satu pekan menjelang Ramadhan.
Ali, pedagang sayuran di Pasar KM5 Palembang, mengatakan harga cabai merah mengalami kenaikan dari Rp28.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, bawang putih dari Rp24.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, bawang bombai relatif stabil Rp25.000 per kilogram, cabai rawit Rp25.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yakni bawang merah dari Rp38.000 menjadi Rp32.000 per kilogram dan cabai rawit merah Rp50.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
“Yang terasa kenaikan cabai merah, yang lain relatif stabil seperti tomat, wortel, sayur-sayuran seperti kubis, oyong, sawi dan lainnya,” kata Ali.
Sementara itu, pantauan ANTARA di pasar tersebut, harga telur ayam bergerak naik dari Rp21.000 menjadi Rp23.000 per kilogram. Kemudian, minyak goreng kemasan merek Fortune Rp23.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp14.500 per kilogram, gula pasir Rp13.000 per kilogram.
Fendy, pemilik Toko Sumber Jaya mengatakan dirinya terbatas dalam mendapatkan pasokan minyak curah dari agen sehingga hanya melepas komoditas tersebut ke pelanggan.
“Karena dapatnya sedikit jadi hanya jual ke langganan saja, seperti penjual gorengan dan lainnya,” kata Maifung.
Setiap hari setidaknya ia mendapatkan jatah 180 liter minyak curah dari agen, yang dipastikan habis terjual.
Demikian juga dengan pedagang lainnya, Maifung, pemilik toko Laris Maris di Pasar KM5 Palembang, yang hanya mendapatkan jatah dua jerigen minyak curah bervolume masing-masing 20 liter.
"Susah dapat untuk minyak curah, tapi untuk minyak kemasan banyak, ada Fortune, Sania dan Sofia. Harganya berkisar Rp22.000 hingga Rp23.000 per kilogram. Tapi untuk minyak curah saya terpaksa jual Rp16.000 per liter karena beli dari agen Rp15.000 per liter," kata dia.
Baca juga: Berharap menuju Ramadhan 2022 dengan harga sembako yang terkendali
Baca juga: Kapolri ingatkan satkerwil waspadai kenaikan harga pangan jelang puasa
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: