Tanjungpinang (ANTARA) -
Perseroan Terbatas Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo) I Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menyatakan fasilitas di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) memadai untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara, meski sudah dua tahun tidak beroperasi.

General Manager Pelindo 1 Tanjungpinang, Yusrizal, di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan, fasilitas di Pelabuhan Internasional SBP setiap hari tetap dirawat oleh belasan petugas kebersihan.

"Setiap hari ada tujuh orang petugas kebersihan yang membersihkan ruangan, dan merawat fasilitas pelabuhan. Belasan orang satpam juga menjaga fasilitas dan peralatan milik Pelindo dan aset kantor lainnya yang berada di pelabuhan," ujarnya.

Baca juga: BRIN: Mayoritas pelabuhan Indonesia belum terpasang pemantau radiasi

Yusrizal menyatakan kondisi pelabuhan sekarang sama seperti dua tahun lalu. Karena itu, Pelindo siap memberi pelayanan kepada wisman yang masuk ke pintu gerbang Tanjungpinang.

"Kami sudah sampaikan kepada pemerintah daerah bahwa kami siap memberi pelayanan yang terbaik di pelabuhan," katanya.

Pelindo juga menyediakan tempat khusus di dalam pelabuhan untuk petugas kesehatan yang melakukan tes usap terhadap setiap wisman. "Kami juga menyiapkan tempat khusus untuk petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan yang bertugas memeriksa dokumen kesehatan para wisman," ucapnya.

Yusrizal berharap wisman yang berkunjung ke Pulau Bintan (Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang) melalui Pelabuhan Internasional SBP kembali ramai seperti sebelum pandemi COVID-19. Kunjungan wisman akan berdampak positif bagi masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan menengah.

"Bagi Pelindo, pendapatan yang diperoleh dari pelabuhan dapat mempercepat realisasi program peningkatan fasilitas kepelabuhan," katanya.

Baca juga: Indonesia dan India rencanakan pengembangan pelabuhan Sabang

Yusrizal mengatakan pembukaan kembali Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura memberi harapan baru kepada PT Pelindo I Tanjungpinang. Sejak pandemi COVID-19, PT Pelindo I Tanjungpinang kehilangan pendapatan sekitar Rp16 miliar/tahun.

"Biasanya kami memperoleh Rp25 miliar/tahun, namun sejak pandemi hanya sekitar Rp9 miliar," tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi, di Kota Tanjungpinang, mengungkapkan mulai 1 April 2022, pihak Kimia Farma menempatkan petugas kesehatan untuk melakukan tes usap PCR seluruh wisatawan mancanegara yang tiba di pelabuhan internasional di Kota Batam, Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

Kimia Farma memastikan hasil pemeriksaan tes usap dapat diketahui setelah dua jam. Karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 Kepri memberi dua opsi kepada wisman apakah menunggu pemeriksaan kesehatan itu di pelabuhan atau di hotel.

"Setelah diketahui negatif COVID-19, wisman dapat bebas berwisata. Kalau yang positif harus mendapatkan tindakan lainnya, seperti karantina mandiri di kamar hotel yang telah disiapkan," katanya.