Jakarta (ANTARA News) - Hasil riset Deutsche Bank mengungkapkan bahwa bank-bank di Indonesia termasuk di antara bank-bank yang paling kuat di tengah tingginya tekanan gejolak keuangan.
Keterangan tertulis Deutsche Bank menyebutkan, kesimpulan itu berdasarkan tinjauan komprehensif dari sistem ketahanan perbankan global terhadap guncangan keuangan yang hebat.
Dalam risetnya bertajuk "Global banks ? credit quality in a deleveraging world", Deutsche Bank menyatakan perbankan di Indonesia akan lebih tahan terhadap lonjakan tajam kredit macet dan penurunan laba daripada perbankan di Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.
Riset tersebut mengungkapkan, bank-bank di Indonesia memiliki ketahanan dan kesiapan yang baik untuk menghadapi risiko resesi dan goncangan hebat pada sistem perbankan internasional.
"Dengan level kredit yang relatif rendah pada perekonomian Indonesia dan tingginya tingkat kapitalisasi bank. Kami berharap Indonesia dapat memperoleh manfaat dari akses kredit yang baik dalam beberapa tahun ke depan,? demikian laporan riset Deutsche Bank.
Riset ini juga mengukur risiko sistem perbankan sejumlah negara berdasarkan beberapa kriteria, termasuk risiko makro ekonomi, risiko sistemik, ketahanan bank terhadap lonjakan tajam provisi kredit macet dan laba praprovisi (pre-provision profits) yang tertekan.
Masing-masing dari sembilan faktor risiko kunci dinilai dengan skala antara satu sampai lima, dimana lima berarti paling berisiko.
Berdasarkan skor "peta bahaya" itu, Indonesia memperoleh skor 19 dari 45, yang menjadikan sistem perbankan Indonesia termasuk peringkat teratas di antara negara berkembang, di belakang Meksiko (17) dan Thailand (16).
Sebaliknya, negara-negara maju di dunia menduduki peringkat bawah, seperti Perancis memperoleh nilai 24, sementara Inggris memperoleh nilai 23 dan Amerika Serikat memperoleh nilai 22. (ANT)
Riset: bank di Indonesia paling tahan krisis
5 Oktober 2011 17:26 WIB
Petugas bank BRI syariah menjelaskan program perbankan kepada nasabah di Jakarta beberapa waktu lalu. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: