Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI, Utut Adianto mengatakan, pihaknya kembali akan melakukan dengar pendapat dengan Kemenpora pada hari Rabu terkait dengan persiapan venue SEA Games XXVI/2011.

"Rencananya kami akan melakukan dengar pendapat lagi dengan Kemenpora yang mungkin diwakili oleh Deputi-deputinya terkait dengan persiapan arena SEA Games XXVI," ujar Utut Adianto di Jakarta, Selasa.

Utut mengatakan, dengar pendapat tersebut akan lebih difokuskan pada penggunaan anggaran setelah Panitia Kerja (Panja) SEA Games meninjau pelaksanaan pembangunan sejumlah venue di Palembang pada pekan lalu.

Pembahasan lanjutan akan dilakukan, ujarnya, mengingat pembangunan venue SEA Games XXVI khususnya di Palembang dinilai sangat mengkhawatirkan karena tak sesuai dengan jadwal.

"Setelah Panja SEA Games meninjau ke Palembang pada pekan lalu, kondisi venue masih sangat mengkhawatirkan. Situasi seperti ini jelas tidak kita kehendaki bersama karena bisa mempengaruhi pelaksanaan SEA Games itu sendiri nantinya," ujarnya.

Meski khawatir penyelesaian pembangunan venue terdesak oleh waktu, namun Utut berharap saat pelaksanaan SEA Games nanti dapat berjalan sesuai dengan standar minimum internasional sehingga Panitia Pelaksana tidak mendapat klaim dari negara peserta.

"Itu saja yang bisa kita harapkan, bahwa pelaksanaan SEA Games nanti bisa berjalan sesuai standar minimal internasional. Bagaimana pun SEA Games itu harus berlangsung. Untuk siap 100 persen saya kira sulit," ujarnya.

Dalam rapat dengar pendapat nanti, tambahnya, DPR juga akan kembali membahas soal anggaran, karena anggaran menjadi penyebab pembangunan venues terburu-buru sehingga terkesan terlambat dan dikhawatirkan pembangunan venue menjadi kurang sempurna.

Ketidaksempurnaan pembangunan venue cukup terbukti ketika pertandingan tenis future dan sirkuit Garuda Indonesia 2011 digelar di Stadion Tenis Gelora Jakabaring mulai Minggu (2/10), kedapatan sarana atau infrastruktur stadion masih belum sesuai standar internasional.

Keluhan tak hanya disampaikan para pemain yang bertanding, tetapi juga dikemukakan Ketua Umum dan Sekjen PB Pelti Martina Wijaya dan Soebronto Laras yang menyaksikan langsung di lapangan. (ANT-132/A020)