Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menyatakan pihaknya mendukung pengembangan usaha peternakan lebah madu kalulut di Pondok Pesantren (Ponpes) Mihbahul Munir, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Kita akan dukung pengembangan usaha milik Ponpes ini untuk memperkuat jiwa kewirausahaan para santri hingga menjadi Santripreneur (komunitas santri yang bergerak di bidang kewirausahaan) yang mandiri dan tangguh," katanya saat mengunjungi peternakan lebah di Ponpes Mihbahul Munir, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Peternakan itu disebut dikelola secara langsung oleh para pengurus Ponpes bersama para santri yang berjumlah 800 orang.

Baca juga: Mengenal propolis lebah, nutrisi dan manfaat bagi kesehatan

Dengan dibekali ilmu kewirausahaan, para santri diyakini mampu menciptakan lapangan pekerjaan masing-masing mengingat peternakan lebih memiliki potensi ekonomi yang tinggi dan sangat dibutuhkan untuk kesehatan masyarakat.

"Akan ada pendampingan usaha dari Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) untuk meningkatkan dan memperkuat Santripreneur,” ucap Arif yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Indonesia.

Arif menyarankan Ponpes Mihbahul Munir mendirikan koperasi guna membantu perihal pemasaran, peningkatan kualitas produk, dan perizinan usaha, sehingga para santri bisa fokus memproduksi madu.

Selain itu, ia meminta Ponpes segera mengurus kemasan dan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) agar bisa masuk ke dalam e-Katalog buatan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Ada peluang besar di mana belanja pemerintah dan BUMN harus menyerap produk dari koperasi dan UMKM sebesar 40 persen," ungkap dia.

Baca juga: Peneliti UI terapkan teknologi budidaya lebah tanpa sengat