Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya akan menggelar Shalat Tarawih berjamaah saat Ramadhan 1443 Hijriah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Shalat Tarawih akan digelar satu kali. Nantinya yang menjadi imam qori nasional dan internasional kami," ujar Nassarudin Umar di Jakarta, Jumat.

Nasaruddin mengatakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat pandemi COVID-19 masih berlangsung, ceramah tarawih akan dipersingkat. Kendati demikian, dia belum bisa memastikan berapa kapasitas jamaah saat pelaksanaan Shalat Tarawih itu.

Pada tahun sebelumnya, Masjid Istiqlal juga telah membuka Shalat Tarawih, namun dibatasi hingga hanya 30 persen atau sekitar 2.000 orang untuk ruangan utama. Jamaah yang akan masuk ke Istiqlal harus melalui penapisan (skrining) terlebih dahulu.

"Yang kami hindari penumpukan jamaah. Di (ruang) atas enggak ada masalah, yang kami harus hitung pintu masuk, parkir dan tempat penitipan sandal," ujar dia.

Begitu juga dengan buka bersama, pengelola Istiqlal akan kembali menggelar kegiatan buka bersama setelah dua tahun terakhir harus dihentikan akibat pandemi COVID-19 yang tinggi di Indonesia, khususnya Jakarta.

Ia mengatakan Masjid istiqlal telah menggelar buka bersama Senin dan Kamis dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi itu juga sebagai uji coba pelaksanaan buka puasa Ramadhan.

"Kami buka puasa mengikuti tradisi yang lama. Dari kita untuk kita. Jadi selama ini Istiqlal ini luar biasa," kata dia.

Nasaruddin mengimbau kepada jamaah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat berada di area masjid. Jamaah yang akan melaksanakan shalat, wajib memakai masker.

"Kami terapkan wajib masker seluruh jamaah, kami juga siapkan masker cadangan. Petugas kami akan disiplin menyerukan kepada jamaah," kata dia.