Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar mata uang rupiah bergerak menguat tipis terhadap dolarAmerika Serikat (AS) pada Senin sore, karena Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi agar nilai tukar dalam negeri bergerak stabil.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Senin sore, tertekan ke posisi Rp8.775 atau naik tipis lima poin dibanding posisi sebelumnya Rp8.780.

"Tadi pagi rupiah tertekan cukup dalam, namun BI masih menjaga rupiah agar tetap stabil terhadap dolar AS sehingga menguat meski tipis, kondisi itu dilakukan agar pelaku pasar tidak terlalu panik dalam situasi global saat ini," kata Pengamat valas PT Harvest Futures International, Tony Mariano, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, naiknya rupiah masih dalam kisaran terbatas karena sentimen negatif global masih cukup kuat sehingga agak berat untuk rupiah bergerak menguat.

Selain itu, menurut dia, pelaku pasar asing masih menahan diri untuk kembali masuk ke pasar berkembang termasuk Indonesia dikarenakan pasar "emerging market" sangat rentan dengan isu global.

"Masih negatifnya sentimen eksternal membuat pelaku pasar sedikit menghindari untuk menempatkan dananya pada aset yang berisiko sehingga lebih cenderung dengan dana tunai," katanya.

Ia mengemukakan, melemahnya mata uang lokal terhadap dolar AS masih terbuka lebar ke beberapa hari ke depan, akibat faktor eksternal yang masih kuat sentimen negatifnya.

Meski demikian, ia memperkirakan, pekan ini pergerakkan rupiah cenderung masih stabil seiring BI yang masih berkomitmen untuk menjaga mata uang dalam negeri agar tidak melemah terlalu dalam terhadap dolar AS.

"Pihak BI siap membendung rupiah agar tidak melemah terlalu dalam akibat sentimen negatif global," ujarnya.

Analis pasar uang dari Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, menyatakan, pergerakkan mata uang nasional terhadap dolar AS masih dalam kisaran sempit selama belum ada berita positif dari Eropa.

"Rupiah pekan ini akan bergerak sempit jika belum ada sentimen positif dari Eropa," kata dia.

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (3/10) tercatat mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS menjadi Rp8.925 dibanding pada harga hari sebelumnya Rp8.823.
(T.KR-ZMF/A026)