Jenazah 10 korban Casa asal Aceh diserahkan keluarga
3 Oktober 2011 15:51 WIB
Foto dari udara, terlihat badan pesawat Cassa 212-200 milik PT. Nusantara Buana Air (NBA) yang jatuh berada di antara rimbunan pepohonan di kawasan Bahorok Kab Langkat, Sumut, Jumat (30/9). Pesawat yang jatuh berada di 03 derajat 23 menit 80 detik lintang utara dan 09 derajat 80 menit 21 detik bujur timur tersebut membawa 14 penumpang dan empat kru pesawat jatuh dalam penerbangan dari Bandara Polonia, Medan tujuan Kutacane, Aceh, Kamis pagi (29/9). (ANTARA/PK-UAA/SP/Koz/Spt/11)
Banda Aceh (ANTARA News) - Jenazah 10 korban jatuhnya pesawat Casa milik Nusantara Buana Air pada Senin diserahkan kepada keluarganya di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Isak tangis keluarga tidak henti-hentinya ketika Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin, menyerahkan jenazah para korban.
"Jangankan pihak keluarga, kami pun sangat terharu dan berduka atas musibah ini, saat ini seluruh korban telah dimakamkan," kata Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Aceh Tenggara, Basri.
Ibu kandung Dr Suhelman, seorang anggota DPRK Kabupaten Aceh Tenggara yang juga tewas dalam insiden itu, sempat pingsan saat menyambut kedatangan jenazah anaknya.
Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, seluruh jenazah korban dishalatkan di Masjid Agung At-Taqwa Kutacane.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara telah mengerahkan 18 armada ambulance untuk membawa jenazah dari RSU Adam Malik Medan ke Kutacane serta dua bus untuk mengangkut para keluarga korban.
Rombongan yang dipimpin Bupati Aceh Tenggara itu berangkat dari RSU Adam Malik pada Minggu (2/10) sekitar pukul 22.00 WIB dan tiba di Kutacane pada Senin sekitar pukul 05.30 WIB.
"Perjalanan dari Medan menuju Kutacane berjalan lancar meski sempat diguyur hujan," katanya.
Sepuluh korban tewas jatuhnya pesawat Casa 212-200 di pegunungan Hulu Sekelam, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, yang dimakamkan di Kutacane diantaranya Dr Suhelman, Dr Juli Dahliana, Astuti, Suriadi, Andi Raylan, Ahmad Arif, Samsidar, dan Haminatul Jannah.
(KR-IRW/H011)
Isak tangis keluarga tidak henti-hentinya ketika Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin, menyerahkan jenazah para korban.
"Jangankan pihak keluarga, kami pun sangat terharu dan berduka atas musibah ini, saat ini seluruh korban telah dimakamkan," kata Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Aceh Tenggara, Basri.
Ibu kandung Dr Suhelman, seorang anggota DPRK Kabupaten Aceh Tenggara yang juga tewas dalam insiden itu, sempat pingsan saat menyambut kedatangan jenazah anaknya.
Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, seluruh jenazah korban dishalatkan di Masjid Agung At-Taqwa Kutacane.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara telah mengerahkan 18 armada ambulance untuk membawa jenazah dari RSU Adam Malik Medan ke Kutacane serta dua bus untuk mengangkut para keluarga korban.
Rombongan yang dipimpin Bupati Aceh Tenggara itu berangkat dari RSU Adam Malik pada Minggu (2/10) sekitar pukul 22.00 WIB dan tiba di Kutacane pada Senin sekitar pukul 05.30 WIB.
"Perjalanan dari Medan menuju Kutacane berjalan lancar meski sempat diguyur hujan," katanya.
Sepuluh korban tewas jatuhnya pesawat Casa 212-200 di pegunungan Hulu Sekelam, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, yang dimakamkan di Kutacane diantaranya Dr Suhelman, Dr Juli Dahliana, Astuti, Suriadi, Andi Raylan, Ahmad Arif, Samsidar, dan Haminatul Jannah.
(KR-IRW/H011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: