“Mengunjungi Kampung KB adalah sebuah kesempatan bagi kami untuk melihat secara langsung bagaimana langkah pengembangan keluarga oleh BKKBN,"kata Robbins di sela kunjungannya ke Kampung KB di Balocci, Kabupaten Pangkep, Kamis.
Dia mengatakan, BKKBN dalam hal ini akan dilihat peranannya dalam mengurangi angka kematian ibu, mendukung perencanaan keluarga, dan mencegah stunting pada anak.
Program Kampung KB menggunakan langkah pengembangan multi-sektor dalam menyeselaikan masalah-masalah kependudukan dan meningkatkan kualitas hidup di tingkat desa.
Berdasarkan data BKKBN diketahui, saat ini terdapat sebanyak 15.533 Kampung KB yang telah diresmikan di seluruh penjuru Indonesia, khususnya di daerah–daerah yang memiliki keterbatasan akses pada fasilitas kesehatan dan tingkat partisipasi rendah dalam keluarga berencana, termasuk daerah-daerah pesisir.
“Jadi, sangat menarik untuk melihat bahwa ruang lingkup BKKBN tidak hanya mencakup perencanaan keluarga, tetapi juga kesejahteraan masyarakat,”ujar Robbins.
Bulan lalu, lanjut dia, pihaknya bertemu dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Bupati Pangkep H Muhammad Yusran Lalogau untuk secara resmi menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan kolaborasi mereka dalam program KOMPAK oleh Australia.
KOMPAK bertujuan untuk meningkatkan penyampaian layanan publik melalui solusi inovatif yang mempertimbangkan konteks lokal.
Robbins juga mengunjungi proyek Kelas Perahu, yang telah membantu mengurangi angka putus sekolah di komunitas nelayan, dalam hal ini anak-anak biasanya membantu orang tua mereka selama memancing di laut.
Di Sulsel, Australia juga mendukung peningkatan kesehatan manusia dan hewan melalui program Australia Indonesia Health Security Program (AIHSP) di Kabupaten Maros, Bone dan Pinrang, dan kesehatan reproduktif atau keluarga berencana melalui program Australia’s C-Surge yang bekerjasama dengan PKBI di Makassar untuk membantu masyarakat yang tertinggal.