Jakarta (ANTARA) - Women20 (W20) berupaya mendorong komitmen global dalam upaya mendukung akses kesehatan yang setara.

"Misi kami dalam melakukan rangkaian acara W20 adalah membentuk komitmen dalam memberantas diskriminasi dalam memajukan inklusi ekonomi UMKM perempuan, peningkatan akses bagi perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas dan integrasi respons kesehatan yang setara didukung untuk diintegrasikan dalam deklarasi pemimpin G20," kata Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi melalui siaran pers side event W20 bertema "Promoting Health Response to Recover Together Equality", diterima di Jakarta, Kamis.

Selama pandemi, banyak pelayanan kesehatan terkena dampak, baik secara akses maupun kualitas.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N. Rosalin menyebut hal tersebut menjadi salah satu tantangan bagi perempuan maupun keluarga untuk mengakses layanan kesehatan selama pandemi.

Baca juga: Ketua W20: perempuan Indonesia mainkan peran utama dalam UKM

"Perempuan dengan perannya sebagai ibu sangatlah penting dan strategis dalam penanganan situasi pandemi COVID-19 dalam keluarga. Dalam situasi dan kondisi yang tidak normal ini, perempuan dituntut untuk mampu menjaga tidak hanya kesehatan diri namun juga memastikan kesehatan seluruh anggota keluarganya," ujar Lenny.

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemen PPPA yang menjadi Mother Ministry bagi W20 telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 khususnya pada klaster keluarga, perempuan dan anak.

Seluruh anggota keluarga dapat berperan dalam mencegah penyebaran COVID-19 dalam keluarga, terutama para ibu dan perempuan.

"Dukungan dari setiap pilar keluarga menjadi kunci kesuksesan peran perempuan dalam memutus rantai penularan COVID-19 dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat menerapkan protokol kesehatan keluarga secara kolektif serta berbagi tugas domestik secara setara," tutur Lenny.

Kemen PPPA telah melakukan sinergi dengan kementerian/lembaga, lembaga masyarakat, akademisi dan dunia usaha untuk menanggulangi permasalahan tersebut selaras dengan harapan G20 Presidensi Indonesia 2022, yaitu melakukan pemberdayaan perempuan untuk membangun kembali masa depan yang lebih baik, lebih setara dan inklusif.

Kemen PPPA tidak dapat bekerja sendiri, tetapi dibutuhkan kerja sama dengan semua stakeholders untuk terus berkomitmen dalam sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan harapan tersebut.

"Dengan sinergi dan kolaborasi pentahelix yang terus dilakukan, tentu misi utama W20 pada agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender serta misi khusus W20 untuk dapat terwujudnya respons kesehatan yang berkeadilan dapat tercapai," imbuh Lenny.

Baca juga: Delegasi W20: pandemi tempatkan perempuan di pusat aktivitas ekonomi
Baca juga: W20 jadi wadah pengembangan UMKM perempuan Kota Batu
Baca juga: W20 bangun sinergi pemberdayaan UMKM perempuan berkebutuhan khusus