Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya bursa saham Asia menjadi salah satu faktor pemicu bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, sehingga dibuka terkoreksi.
"Bursa Asia pagi ini dibuka melemah signifikan dan berimbas pada bursa saham dalam negeri, kondisi itu memfaktorkan koreksi yang terjadi di bursa global dan komoditas di akhir pekan lalu," kata analis saham dari Samuel Sekuritas, Christine Salim.
Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 658,98 poin (3,75 persen) ke level 16.453,76, indeks Nikkei-225 turun 196,40 poin (2,26 persen) ke level 8.503,89, dan Straits Times melemah 47,63 poin (1,78 persen) ke level 2.627,53.
Christine menambahkan, harga komoditas dunia yang turut melemah di akhir pekan lalu dengan harga minyak anjlok 3,6 persen ke level 79,2 dolar AS per barel, pada pagi ini harga minyak dunia melanjutkan koreksinya ke level 78,6 dolar AS per barel.
Ia mengatakan, indeks BEI yang selama empat hari terakhir mampu menguat kembali mengalami tekanan ambil untung (profit taking) terutama di saham-saham sektor perbankan, pertambangan, dan konsumer.
"IHSG sendiri hari ini tidak terhindar dari koreksi seiring bursa Asia serta global dan komoditas yang juga melemah," kata dia.
Ia menambahkan, bursa AS menutup pekan lalu dengan melemah signifikan sekitar 2,5 persen seiring rilis data indeks manufaktur China dan penjualan ritel Jepang yang lebih buruk dari ekspektasi.
"Sentimen negatif juga diperkuat oleh rilis data personal `income` AS di bulan Agustus yang kembali turun 0,1 persen, lebih buruk dari ekspektasi," ujar dia.
Sementara pada awal pekan pagi ini, IHSG BEI dibuka tertekan 49,312 poin atau 1,38 persen ke posisi 3.499,72. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 12,24 poin atau 1,96 persen ke posisi 610,39 poin.
Sedangkan, nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarBank di Jakarta Senin pagi juga mengalami tekanan ke posisi Rp8.965 atau turun 185 poin dibanding posisi sebelumnya Rp8.780.
(ZMF)
Bursa Asia picu IHSG terkoreksi
3 Oktober 2011 10:53 WIB
(ANTARA/ANDIKA WAHYU)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: