Konflik Rusia Ukraina
EU: Rusia tak berminat rundingkan gencatan senjata di Ukraina
24 Maret 2022 19:32 WIB
Arsip foto- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyampaikan pidato tentang situasi Afghanistan di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, 14 September 2021. ANTARA/Julien Warnand/Pool via Reuters/as.
Madrid (ANTARA) - Pemerintah Rusia tidak berminat untuk merundingkan gencatan senjata di Ukraina saat ini lantaran pasukan mereka gagal memenuhi tujuan militernya, kata diplomat senior Uni Eropa Josep Borrell, Kamis.
"Saat ini, Rusia tidak mau duduk dan merundingkan apa pun: yang mereka inginkan adalah menguasai medan," kata Borrell saat wawancara dengan saluran TVE Spanyol.
"Rusia ingin mengepung pantai sampai perbatasan dengan Moldova dan mengisolasi Ukraina dari lautan. Rusia hanya ingin serius berunding ketika mereka telah mengamankan posisi yang kuat," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerjunkan pasukannya ke Ukraina lewat "operasi militer khusus" untuk melucuti militer Ukraina dan melenyapkan pengaruh Nazi di negara itu.
Ukraina dan Barat mengatakan Putin meluncurkan perang agresi yang tak berdasar.
Uni Eropa beserta sekutunya akan tetap mengirim bantuan militer kepada pasukan Ukraina, kata Borrell.
"Ini sangat penting sebab segala sesuatunya akan diputuskan dalam 15 hari ke depan," ucapnya. "Apa yang bakal menjadi sejarah adalah kemampuan Ukraina untuk melawan."
Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa pertimbangkan embargo minyak Rusia, Biden akan bergabung
Baca juga: Uni Eropa lancarkan sanksi keempat terhadap Rusia
"Saat ini, Rusia tidak mau duduk dan merundingkan apa pun: yang mereka inginkan adalah menguasai medan," kata Borrell saat wawancara dengan saluran TVE Spanyol.
"Rusia ingin mengepung pantai sampai perbatasan dengan Moldova dan mengisolasi Ukraina dari lautan. Rusia hanya ingin serius berunding ketika mereka telah mengamankan posisi yang kuat," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerjunkan pasukannya ke Ukraina lewat "operasi militer khusus" untuk melucuti militer Ukraina dan melenyapkan pengaruh Nazi di negara itu.
Ukraina dan Barat mengatakan Putin meluncurkan perang agresi yang tak berdasar.
Uni Eropa beserta sekutunya akan tetap mengirim bantuan militer kepada pasukan Ukraina, kata Borrell.
"Ini sangat penting sebab segala sesuatunya akan diputuskan dalam 15 hari ke depan," ucapnya. "Apa yang bakal menjadi sejarah adalah kemampuan Ukraina untuk melawan."
Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa pertimbangkan embargo minyak Rusia, Biden akan bergabung
Baca juga: Uni Eropa lancarkan sanksi keempat terhadap Rusia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: