HUB.ID gelombang dua dibuka pertengahan 2022
24 Maret 2022 17:41 WIB
Koordinator Business Matchmaking, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing, saat acara HUB.ID, Kamis. (ANTARA/Tangkapan layar)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian komunikasi dan Informatika berencana membuka program pengembangan bisnis untuk perusahaan rintisan HUB.ID gelombang kedua pada pertengahan tahun ini.
"Pendaftaran HUB.ID dibuka bulan Juni," kata Koordinator Business Matchmaking, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Luat Sihombing, saat acara HUB.ID, Kamis.
Kuota yang disediakan untuk tahun ini, menurut Luat yang juga Koordinator Program HUB.ID, akan lebih sedikit agar pembinaan terhadap peserta lebih maksimal. Kominfo berencana membuka kuota untuk 20 sampai 25 perusahaan rintisan yang memenuhi kualifikasi.
Tahun lalu, peserta HUB.IB berjumlah 43 perusahaan rintisan.
HUB.ID merupakan salah satu program Kominfo untuk mendorong pertumbuhan ekosistem perusahaan rintisan Tanah Air. Dalam program ini, perusahaan rintisan akan disiapkan untuk bertemu dengan calon investor agar bisa mengembangkan bisnis mereka.
Oleh karena itu, Kominfo memberikan syarat bagi perusahaan rintisan yang ingin mengikuti program ini sudah melalui "product market fit", produk dan model bisnis yang tepat dengan sasaran konsumen.
Perusahaan rintisan yang sudah melewati "product market fit" dianggap sudah siap untuk memperluas bisnis mereka dan siap menerima pendanaan.
Kominfo juga akan melihat kesiapan tim perusahaan rintisan tersebut.
Pada gelombang pertama yang berlangsung pada 2021, HUB.ID memiliki lima program utama, yang pertama adalah pembinaan atau mentoring. Pada tahap ini, peserta mengikuti pelatihan yang diisi oleh mentor-mentor dari berbagai latar belakang, termasuk pelaku perusahaan rintisan, investor, perusahaan dan pengembang teknologi.
Setelah itu, mereka bisa mengikuti program kedua yaitu perjodohan bisnis atau yang populer dengan istilah "business matchmaking". Peserta akan bertemu dengan calon investor. HUB.ID akan memetakan kebutuhan setiap startup dan mencarikan calon investor yang tepat.
Tahun lalu, mitra HUB.ID untuk calon investor terdiri dari perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara dan pemerintah.
Selain matchmaking, HUB.ID juga memiliki program jejaring agar perusahaan rintisan bisa melihat peluang di berbagai daerah, untuk memperluas pasar mereka.
"Kita pertemukan mereka dengan orang yang tepat," kata Luat.
Program keempat berupa persiapan untuk "Demo Day", peserta diajari cara mempresentasikan perusahaan mereka agar bisa menarik investor, atau lebih dikenal sebagai pitching.
Program kelima adalah acara terbesar dalam HUB.ID, yaitu Demo Day. Peserta akan tampil dan presentasi langsung di depan investor.
Baca juga: Kominfo terus dorong pertumbuhan startup Indonesia
Baca juga: Kominfo fasilitasi HiPajak raih pendanaan asing lewat program HUB.ID
Baca juga: Kominfo fasilitasi sinergitas ekosistem digital
"Pendaftaran HUB.ID dibuka bulan Juni," kata Koordinator Business Matchmaking, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Luat Sihombing, saat acara HUB.ID, Kamis.
Kuota yang disediakan untuk tahun ini, menurut Luat yang juga Koordinator Program HUB.ID, akan lebih sedikit agar pembinaan terhadap peserta lebih maksimal. Kominfo berencana membuka kuota untuk 20 sampai 25 perusahaan rintisan yang memenuhi kualifikasi.
Tahun lalu, peserta HUB.IB berjumlah 43 perusahaan rintisan.
HUB.ID merupakan salah satu program Kominfo untuk mendorong pertumbuhan ekosistem perusahaan rintisan Tanah Air. Dalam program ini, perusahaan rintisan akan disiapkan untuk bertemu dengan calon investor agar bisa mengembangkan bisnis mereka.
Oleh karena itu, Kominfo memberikan syarat bagi perusahaan rintisan yang ingin mengikuti program ini sudah melalui "product market fit", produk dan model bisnis yang tepat dengan sasaran konsumen.
Perusahaan rintisan yang sudah melewati "product market fit" dianggap sudah siap untuk memperluas bisnis mereka dan siap menerima pendanaan.
Kominfo juga akan melihat kesiapan tim perusahaan rintisan tersebut.
Pada gelombang pertama yang berlangsung pada 2021, HUB.ID memiliki lima program utama, yang pertama adalah pembinaan atau mentoring. Pada tahap ini, peserta mengikuti pelatihan yang diisi oleh mentor-mentor dari berbagai latar belakang, termasuk pelaku perusahaan rintisan, investor, perusahaan dan pengembang teknologi.
Setelah itu, mereka bisa mengikuti program kedua yaitu perjodohan bisnis atau yang populer dengan istilah "business matchmaking". Peserta akan bertemu dengan calon investor. HUB.ID akan memetakan kebutuhan setiap startup dan mencarikan calon investor yang tepat.
Tahun lalu, mitra HUB.ID untuk calon investor terdiri dari perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara dan pemerintah.
Selain matchmaking, HUB.ID juga memiliki program jejaring agar perusahaan rintisan bisa melihat peluang di berbagai daerah, untuk memperluas pasar mereka.
"Kita pertemukan mereka dengan orang yang tepat," kata Luat.
Program keempat berupa persiapan untuk "Demo Day", peserta diajari cara mempresentasikan perusahaan mereka agar bisa menarik investor, atau lebih dikenal sebagai pitching.
Program kelima adalah acara terbesar dalam HUB.ID, yaitu Demo Day. Peserta akan tampil dan presentasi langsung di depan investor.
Baca juga: Kominfo terus dorong pertumbuhan startup Indonesia
Baca juga: Kominfo fasilitasi HiPajak raih pendanaan asing lewat program HUB.ID
Baca juga: Kominfo fasilitasi sinergitas ekosistem digital
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: