Garut (ANTARA News) - Pemberangkatan kloter kedua jemaah haji Kabupaten Garut, di pendopo Garut, Jawa Barat diwarnai kericuhan antara keluarga pengantar jemaah yang berdesakan ingin masuk ke kawasan pendopo serta adanya aksi pencopetan.

Pantauan ANTARA, kericuhan terjadi di pintu gerbang masuk kawasan Pendopo ketika sejumlah keluarga jemaah haji mendesak ingin masuk namun dihalangi oleh petugas kepolisian.

Sejumlah keluarga yang mengantar jemaah haji terus berusaha menembus gerbang masuk pendopo karena ingin mengantar dan melihat langsung pemberangkatan bus yang ditumpangi jemaah haji.

Kericuhan juga terjadi ketika aparat kepolisian mencoba memaksa sejumlah warga yang dinilai tidak ada kepentingan di dalam kawasan Pendopo diminta paksa keluar, namun warga yang dipaksa keluar tersebut berusaha bertahan meskipun sudah dipaksa petugas.

Kericuhan antarkeluarga jemaah haji yang mengantar dengan aparat kepolisian terus terjadi hingga bus yang ditumpangi jemaah meninggalkan kawasan Pendopo sekitar pukul 12.00 WIB.

Usai pelepasan jemaah haji kloter kedua itu, sejumlah warga banyak melaporkan kehilangan handphone dan barang berharga lainnya serta anak yang hilang lepas dari pengawasan orang tuanya.

Sementara itu pemberangkatan jemaah haji kloter kedua Jawa Barat dari Kabupaten Garut sebanyak 444 orang terdiri dari laki-laki 211 orang, perempuan 233 orang dengan faktor usia didominasi 60 tahun hingga 93 tahun. (ANT)