Sleman (ANTARA News) - Relawan Salatiga Peduli di Jawa Tengah menggelar aksi sosial bantuan memasok air bersih bagi warga lereng Gunung Merapi di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Bantuan air bersih rutin disalurkan setiap akhir minggu untuk membantu mencukupi kebutuhan air masyarakat lereng Merapi," kata Koordinator Relawan Salatiga Peduli, Tri Santo Handoyo, di Glagaharjo, Minggu.
Menurut dia, bantuan air bersih ini difokuskan bagi warga di Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul.
"Penyaluran bantuan air bersih ini bekerjasama dengan Komunitas Tanggap Bencana (KTB) Klaten dan Generasi Penerus Tentara Pelajar SA/CSA. Pasokan air akan terus dikirim ke wilayah tersebut hingga musim hujan dan sumber air berfungsi baik," katanya.
Ia mengatakan, Desa Glagaharjo menjadi tujuan pemberian bantuan karena warga sudah mendiami rumah mereka namun fasilitas yang ada sangat minim.
"Air menjadi kebutuhan penting yang harus dipenuhi karena digunakan sehari-hari, terutama konsumsi. Sementara jika mengharuskan warga membeli air tangki saat ini kondisi belum memungkinkan," katanya.
Tri Santo mengatakan, meski mulai bangkit namun perekonomian warga di wilayah terdampak erupsi Gunung Merapi tersebut saat ini belum sepenuhnya pulih.
"Bantuan pasokan air ini sudah disalurkan sejak lima bulan lalu dengan dua mobil tangki sebanyak lima kali pasokan. Setelah musim hujan pengiriman akan dihentikan karena sumber air dan ketersediaan air dapat memanfaatkan penampungan," katanya.
Ia mengatakan, bantuan air bersih dari relawan Salatiga Peduli murni bentuk kemanusiaan dan kepedulian pada korban erupsi Gunung Merapi, sehingga komunitas ini tidak akan larut dalam polemik antara warga Desa Glagaharjo yang sebagian besar menolak relokasi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.
"Warga dan pemerintah memiliki pemikiran sendiri, Salatiga Peduli bergerak atas nama kemanusiaan," katanya. (*)
Salatiga Peduli pasok air ke lereng Merapi
2 Oktober 2011 13:46 WIB
Kawasan Merapi. (ANTARA/Anis Efizudin)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: