Jakarta (ANTARA) - Tak terasa, penyelenggaraan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim ini, BRI Liga 1 2021/2022, yang diikuti 18 klub hampir rampung, setelah dimulai secara resmi pada 28 Agustus 2021.

Kedelapan belas tim sudah 32 kali bertanding. Mereka saling memperebutkan posisi terbaik dalam klasemen dan berjuang agar tidak terdegradasi musim depan.

Kini, tinggal menyisakan dua laga untuk mengakhiri kompetisi yang harus dilakoni setiap tim guna memperbaiki peringkat atau lepas dari ancaman degradasi.

Di papan atas klasemen, sementara ada dua klub dengan perolehan poin yang sangat mencolok, yakni Bali United di puncak klasemen dengan 72 poin, diikuti Persib Bandung pada posisi kedua dengan 67 poin.

Tim-tim di bawahnya terpaut terlalu jauh untuk mengejar perolehan poin, seperti Bhayangkara FC, Persebaya Surabaya, dan Arema FC, sehingga harus memupuskan harapan menjadi juara.

Namun, perjuangan Persib untuk mengejar gelar kampiun tidaklah mudah, apalagi dengan selisih perolehan poin yang tidak sedikit, yakni lima poin.

Ditambah lagi, Serdadu Tridatu, julukan Bali United, memiliki catatan lebih baik dari dua kali head to head dengan Persib, yakni satu kali menang dan sekali imbang.

Hasil seri 2-2 diraih Bali United saat menghadapi Persib Bandung pada pertandingan BRI Liga 1 2021 pekan ketiga dan menang tipis 1-0 pada laga pekan ke-19.

Artinya, Bali United berhak menjuarai kompetisi musim ini seandainya memiliki jumlah poin yang sama dengan tim berjuluk Pangeran Biru tersebut hingga pertandingan terakhir.

Mau tidak mau, Persib harus menyapu bersih dua laga sisa, yakni melawan Persik Kediri dan Barito Putera untuk menyalip Bali United dan berharap tim asuhan Stefano Cugurra tak bisa meraih poin dalam dua laga tersisa.

Padahal, Bali United cukup membutuhkan satu poin untuk menjadi juara untuk dapat mengukir sejarah sebagai tim pertama yang back to back juara sejak era Liga Indonesia pada 1994.

Peluang Bali United memang lebih besar tampil sebagai juara kompetisi musim ini, tetapi bagaimanapun Maung Bandung juga masih memiliki sedikit harapan.

Baca juga: Bali United kokoh di puncak klasemen usai tumbangkan Madura United
Pesepak bola Bali United Ilija Spasojevic (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persib Bandung Nick Kuipers (kanan) saat pertandingan Liga 1 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis (13/1/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)



Selanjutnya...siapa terdegradasi?
Zona degradasi

Sedikit berbeda, persaingan sengit terjadi di papan bawah karena ada beberapa tim yang harus berjuang keras menghindarkan ancaman degradasi, yakni Persipura Jayapura, Barito Putera, PSS Sleman, dan PSM Makassar.

Dua tim sudah lebih dulu dipastikan tersingkir, yakni Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan, setelah selisih perolehan poin mereka teramat jauh dan tak mungkin mengejarnya dari laga tersisa.

Persipura kini berada pada posisi ke-16 klasemen BRI Liga 1 2021/2022 dengan simpanan 30 poin sehingga harus memaksimalkan dua laga tersisa untuk meraih enam poin tambahan.

Tim Mutiara Hitam pun saat ini sedang dalam tren kemenangan setelah dua kali berturut-turut mendulang kemenangan, yakni melawan Bhayangkara FC dan PSS, sedangkan dua laga tersisa yang akan dilakoni Mutiara Hitam adalah menghadapi PSIS Semarang dan Persita Tangerang.

Di atas Persipura, ada Barito Putera yang berada pada posisi ke-15 klasemen sementara dengan 32 poin dan sama-sama membutuhkan sapu bersih dari dua laga tersisa.

Laskar Antasari juga memiliki rekor belum terkalahkan dalam tiga laga terakhir sehingga berpotensi mengulang kesuksesan mendulang poin tambahan.

PSS dan PSM pun tak kalah gencar ikut bersaing untuk lepas dari bayang-bayang degradasi dan tetap bertahan dalam Liga 1 musim depan.

Super Elang Jawa, julukan PSS, kini menempati posisi ke-14 dalam klasemen sementara dengan perolehan 33 poin dan membutuhkan setidaknya empat poin untuk bertahan dalam Liga 1 musim depan.

Namun, skuad Laskar Sembada bisa mendapatkan maksimal enam poin jika sukses melibas Persela dan Persija Jakarta dalam laga tersisa.

Sedangkan PSM yang berada pada posisi ke-13 juga belum sepenuhnya aman dengan simpanan 35 poin sehingga harus memaksimalkan performa dan menyapu bersih poin dari laga tersisa.

Jika keempat tim sama-sama menang pada dua laga terakhir, maka poin tertinggi yang diraih Juku Eja, julukan PSM, adalah 41, PSS meraih maksimal 39 poin, sedangkan Barito Putera dan Persipura masing-masing 38 dan 36 poin.

Siapa yang akan terdegradasi menemani Persiraja dan Persela? Tergantung bagaimana upaya keempat tim dalam memaksimalkan performa dan kepada siapa Dewi Fortuna berpihak dalam dua laga tersisa.

Baca juga: Trigol dari Ciro Alves bawa Persikabo hancurkan Persiraja 5-0
Penjaga gawang Persipura Jayapura Fitrul Rustapa (kiri) menepis bola dari sundulan pesepakbola Persiraja Banda Aceh Leonardo Lelis (tengah) saat berlaga pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/9/2021). Pertandingan tersebut dimenangkan Persipura Jayapura dengan skor 1-2. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)


selanjutnya...tiga pendatang baru Liga 1

Pendatang baru

Ada degradasi, ada juga promosi, termasuk Liga 1 musim depan yang akan kedatangan tiga klub Liga 2, yakni Persis Solo, RANS Cilegon FC, dan Dewa United.

Ketiga klub tampil sebagai juara pertama hingga ketiga pada kompetisi Liga 2 2021 yang belum lama usai sehingga berhak promosi ke divisi utama, Liga 1.

Persis Solo menjuarai Liga 2 setelah mengalahkan RANS Cilegon FC dalam laga final yang berlangsung di Stadion Pakansari Bogor pada 30 Desember tahun lalu dengan skor tipis 2-1.

Keberhasilan promosi ke Liga 1 itu menjadi yang pertama bagi Laskar Samber Nyawa dalam 14 tahun karena Persis terakhir kali berada di liga utama pada 2007.

Sedangkan RANS Cilegon FC menjadi juara kedua kompetisi Liga 2, disusul Dewa United yang sukses mengamankan tiket terakhir untuk promosi ke Liga 1 musim depan.

Tiga klub yang lolos ke Liga 1 musim depan bukanlah tim sembarangan, tetapi sering disebut tim sultan, seperti Persis yang mayoritas 40 persen sahamnya dimiliki Kaesang Pangarep, putra Presiden RI Joko Widodo.

Ada pula nama pengusaha muda Kevin Nugroho yang bersama Menteri BUMN Erick Thohir memegang saham klub yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah itu.

Tidak kalah dari itu, RANS Cilegon FC diakuisisi oleh Raffi Ahmad, pesohor yang dikenal dengan julukan akrab Sultan Andara, dari sebelumnya bernama Cilegon FC.

Langkah Raffi dan Kaesang mengakuisisi klub sepak bola kala itu membuat sejumlah pesohor beramai-ramai mengikuti langkah mereka.

Sebut saja Atta Halilintar yang membeli saham mayoritas PSG Pati dan mengubah nama klub ini menjadi AHHA PS Pati FC yang bermain juga dalam Liga 2 2021.

Tentu saja, kehadiran tim-tim baru itu menjadi angin segar bagi persepakbolaan tanah air dan diharapkan semakin meningkatkan semangat, performa, dan sportivitas dalam kompetisi Liga 1 musim depan.

Mudah-mudahan pandemi COVID-19 juga segera berlalu sehingga gaung kompetisi musim depan bisa diramaikan kembali oleh suporter yang tentunya sudah rindu menonton langsung tim idolanya di dalam stadion.

Baca juga: RANS Cilegon FC dirumorkan media Turki akan boyong Mesut Ozil ​​​​​​​
Pesepak bola Rans Cilegon Alfin Tuasalamony (kiri) dikawal ketat dua pesepak bola Persis Solo saat bertanding pada final Liga 2 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Persis Solo menang 2-1 atas Rans Cilegon FC. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.